Konawe – Penetapan rekomendasi calon Penjabat (Pj) Bupati Konawe oleh DPRD setempat berakhir dengan polemik. Perwakilan dari Fraksi PAN merasa dirugikan atas rekomendasi yang tidak mengakomodir nama calon yang mereka usulkan.
Fraksi PAN melalui Ketuanya, Nuryadin Tombili mengaku kecewa dengan hasil rekomendasi yg dikeluarkan oleh DPRD, melalui Ketua DPRD Konawe, Ardin. Menurutnya, Ketua DPRD berperan penting dalam penunjukan Pj Bupati sebagaimana termaktub dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 4 Tahun 2023 tentang Penjabat Gubernur, Penjabat Bupati dan Penjabat Wali Kota, dalam norma pasal 9 angka 1 huruf C.
Nuryadin menerangkan, Fraksi PAN yang tergabung dalam Fraksi Gemilang (memayungi PAN, Golkar & Nasdem) telah merekomendasikan satu nama tunggal sebagai calon Pj Bupati Konawe. Nama itu ialah Sekda Konawe, Ferdinand Sapan.
Nuryadin menerangkan, fraksinya sendiri merupakan fraksi paling besar dan menguasai kursi di DPRD Konawe. Atas dasar itulah Nuryadin dan anggota fraksi lainya optimis jika Ferdinand bakal terakomodir. Kenyataannya tidak ada nama Ferdinand yang diusulkan.
Lanjut Nuryadin, kekecewaan itu kian terasa mengingat Ketua DPRD Konawe berasal dari Fraksi PAN. Ardin selaku pengambil keputusan akhir, dinilai tidak mampu mengakomodir kepentingan partainya.
Atas hal tersebut Fraksi PAN mengajukan “Mosi Tidak Percaya” terhadap Kepemimpinan Ketua DPRD Konawe, Ardin. Menurutnya, mosi tidak percaya itu akan jadi bahan acuan untuk dilaporkan ke DPD PAN Konawe.
“Kami akan lapor DPD PAN Konawe. Semoga bisa ditindaklanjuti ke DPP PAN agar yang bersangkutan diberi sanksi,” tegas Nuryadin.
Untuk diketahui, Fraksi PAN sendiri memiliki 8 kursi di DPRD Konawe. Jika di tambah dengan Golkar 2 dan Nasdem 2, total kursi dari Fraksi Gemilang mencapai 12 kursi yang menjadikannya fraksi dengan jumlah kursi terbanyak di DPRD Konawe. Fraksi ini mengusulkan secara tunggal Ferdinand Sapan sebagai calon Pj Bupati Konawe.
Sebelumnya, ada enam nama yang sebelumnya diusulkan lima fraksi di DPRD Konawe. Mereka adalah Ferdinand Sapan (Sekab Konawe), La Ode Muhajirin (Pejabat Kemendes-PDTT), Ramadhan Tosepu (Akademisi UHO), Muliadi (Karo Pemerintahan Pemprov Sultra), Harmin Ramba (Kepala Kesbangpol Sultra) dan Syahril Abdul Raup (Kepala Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari).
Enam nama itu kemudian mengerucut menjadi tiga nama, yakni Harmin Ramba, Syahril Abdul Rauf dan La Ode Muhajirin. Ketiga nama inilah yang diusul ke Kemendagri. Nama Ferdinand tidak ada, meski didukung dengan fraksi dengan kursi terbanyak.**