KENDARI – Aksan Jaya Putra (AJP) menjadi Calon Wali Kota (Cawalkot) Kendari yang begitu fenomenal dalam survei Indikator Politik Indonesia yang dilaksanakan medio 3-11 Mei 2024.
Indikator merekam keunggulan mutlak peraih The Best Leadeship dari Indonesia Magazine Achievement 2022 itu, dalam berbagai simulasi elektabilitas.
“AJP memang terekam unggul dalam semua simulasi calon wali kota Kendari. Artinya, memang yang paling diinginkan untuk memimpin Kendari 2024 mendatang,” terang Peneliti Indikator Politik Indonesia, Bawono Kumoro, dalam rilis resminya, Kamis (16/5/2024).
Dalam simulasi top of mind, AJP memperoleh dukungan tertinggi dengan elektabilitas 15,6 persen. Terpaut 3,6 persen dengan Abdul Rasak di posisi kedua 12,0 persen.
Nama-nama yang memiliki elektabilitas rendah. Belum mencapai 10 persen, antara lain Siska Karina Imran 9,1 persen, Sitya Giona Nur Alam 8,2 persen, Asmawa Tosepu 4,9 persen, dan La Ode Rajab Jinik 2,1 persen, sedangkan nama-nama lain memiliki elektabilitas jauh lebih rendah di bawah 2 persen. Responden tidak tahu dan tidak jawab (TT/TJ) masih cukup tinggi mencapai 36,9 persen.
Lalu, dalam simulasi tertutup lima nama, terjadi peningkatan secara signifikan elektabilitas dari sejumlah nama. Utamanya sosok penting meningkatnya prestasi Golkar di Pileg 2024 kemarin.
Elektabilitas AJP meninggalkan pesaingnya di angka 26,0 persen. Disusul Sitya Giona Nur Alam 17,5 persen, Siska Karina Imran 16,0 persen, Asmawa Tosepu 10,6 persen, dan Abdul Rahman 4,1 persen. Responden TT/TJ sebesar 26,0 persen.
Dalam simulasi empat nama, AJP semakin kokoh di posisi pertama dengan elektabilitas 32,3 persen, diikuti Siska Karina Imran 18,6 persen, Sitya Giona Nur Alam 17,2 persen, dan Abdul Rohman 5,2 persen. Responden TT/TJ sebesar 26,7 persen.
Bahkan, dalam simulasi tiga nama tidak jauh berbeda, AJP tetap unggul di posisi pertama dengan elektabilitas 35,8 persen, Siska Karina Imran 19,1 persen dan Sitya Giona Nur Alam 18,2 persen, Responden TT/TJ sebesar 26,9 persen.
“Ini menunjukkan semakin kecil poros politik, limpahan suara lebih banyak masuk ke AJP,” tegas Bawono.
Survei ini melibatkan 400 orang responden, penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Dengan toleransi kesalahan atau margin of error 5 persen pada tinggkat kepercayaan 95 persen.
Responden terpilih diwawancarai dengab metode wawancara tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih, dan berpengalaman.
Kendali kualitas terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam kendali kualitas ini tidak ditemukan kesalahan berarti. (Rls)