Trijaya Kendari, Jakarta – Dalam rangkaian Milad ke-20 Partai Keadilan Sejahtera, dilaksanakan Silatnas Kepemimpinan Indonesia dengan tema Pemimpin yang Melayani. yang berlangsung di Century Park Hotel Jakarta sejak tanggal 27-29 Mei 2022. Hadir sebagai pembicara Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir,
Kegiatan yang diikuti sekira 30 pemimpin daerah se Indonesia itu, Wali Kota Kendari membawakan materi tentang pemberdayaan UMKM.
Dalam sarasehan itu, Wali Kota Kendari bersama Bupati Berau menyampaikan persentasinya.
Politisi PKS ini mengatakan, para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) memiliki mental bisnis yang kuat sehingga mampu bertahan dan bangkit meskipun di tengah pandemi COVID-19.
“Yang mahal dari sebuah bisnis itu adalah bukan apa usahanya, bagaimana bentuk usahanya dan sebesar apa usahanya, tapi mental bisnis kita,” ungkap Sulkarnain.
Dalam mendukung UMKM agar bisa tumbuh maka Pemerintah Kota Kendari menyediakan izin yang mudah, membuka akses permodalan serta menjaga atmosfer bisnis agar tumbuh dan terus terjaga.
Silatnas ini jiga diisi dengan silaturahim Kebangsaan kepada Nirwan Bakri, Dr. Salim Segaf Al Djufri dan Anis Rasyid Baswedan, serta kunjungan ke Jakarta International Stadium & Circuit Formula E Jakarta.
Dilansir dari pks.id, Presiden PKS Ahmad Syaikhu memberikan arahan untuk kepala daerah asal PKS dalam Silatnas Kepemimpinan Indonesia yang digelar Badan Pembinaan Kepemimpinan Daerah (BPKD) DPP PKS, Ahad (29/5/2022).
Syaikhu memaparkan tentang pentingnya pemimpin daerah membangun warisan yang memiliki banyak manfaat bagi masyarakat sebagai monumen keberhasilan. Spirit membangun warisan baik program maupun program insfrastruktur yang memiliki manfaat berkelanjutan.
“Kita berharap para kepala daerah bisa membuat legacy, peninggalan yang eksis bagi masyarakat. Seperti membangun universitas misalnya sehingga meskipun masa tugas selesai manfaat masih tetap dirasakan masyarakat,” terang Syaikhu.
Syaikhu mengatakan program yang memiliki manfaat jangka panjang bisa mengokohkan eksistensi seorang kepala daerah. Eksistensi ini, papar dia, harus benar-benar dirasakan oleh seluruh jajaran masyarakat termasuk di kalangan birokrasi.
“Menjadi kepala daerah memang tugas yang besar, tapi optimistis yakin jika ada pertolongan Allah SWT tidak ada yang sulit,” sebutnya.
Syaikhu mengingatkan kepala daerah asal PKS tetaplah anggota PKS. Sehingga kepala daerah jadi etalase PKS. Ia menyebut, sebagai etalase seorang kepala daerah harus menampilkan sosok yang positif dan jauh dari persoalan.
“Kita harus menjaga diri sebab kepala daerah adalah etalase partai. Tidak melanggar hukum dan etika moral sehingga terus bekerja sepanjang sesuai koridor hukum tetap bekerja melayani masyarakat,” ungkap Syaikhu.
Editor: Hengky Iriawan Muin ini