MNC Trijaya Kendari, Konawe – Pemerintah Sulawesi Tenggara mencanangkan kampanye Pemberian Tablet Tambah Darah Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2022 bagi remaja putri, dan berlangsung secara serentak di 4 (empat) Kabupaten/Kota di Sultra, Senin (18/7/2022).
4 (empat) Kabupaten dan Kota yang dimaksud, yakni; Kota Kendari, Kabupaten Konawe, Kabupaten Konawe Selatan dan Kabupaten Kolaka, yang dilangsungkan melalui during via zoom, dan dipusatkan di SMAN 5 Kendari.
Di Kabupaten Konawe menurut data, ada sebanyak 4.479 orang remaja putri yang menerima Tablet Tambah Darah (TTD).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe, drg. Mawar Taligana kepada MNC Trijaya mengatakan Program Kampanye Pemberian Tablet Tambah Darah sudah berlangsung pagi tadi dan diikuti secara virtual.
“Iya, kami mengikuti secara virtual kegiatan tersebut, dimana kegiatan tersebut sebagai upaya dan fokus pemerintah dalam penanggulangan Anemia pada Remaja Putri, hal ini menjadi masalah kesehatan yang menyebabkan penderitanya mengalami kelelahan, letih dan lesu sehingga akan berdampak pada kreativitas dan produktivitas remaja.” ujarnya.
Mawar Taligana juga berharap, kegiatan kampanye ini terus digalakkan sampai ketingkat bawah.
“Kampanye Pemberian Tablet Tambah Darah sudah berjalan di Kabupaten Konawe, butuh kerjasama dari semua pihak dalam menyukseskannya. Pemberian Tablet Tambah Darah dilakukan bagi remaja putri umur 12-18 tahun dengan dosis satu tablet per minggu sepanjang tahun”. Terangnya.
Diketahui, hari ini Pemerintah Sulawesi Tenggara melalui Dinas Kesehatan Provinsi telah menyalurkan persediaan Tablet Tambah Darah bagi remaja putri di 4 (empat) wilayah. Kota Kendari berjumlah 21. 669 orang, kolaka 450 orang, Konawe 4.479 orang, dan Konawe Selatan 300 orang.
Berrdasarkan data Riset Kesehatan Data (Riskesdas) Tahun 2018, pervalensi anemia pada remaja sebesar 32%, artinya 3-4 dari 10 remaja menderita anemia. Hal tersebut dipengaruhi oleh kebiasaan asupan gizi yang tidak seimbang dan kurangnya aktifitas fisik.
Kampanye Pemberian Tablet Tambah Darah ini sangat penting sebagai upaya untuk mendorong terwujudnya SDM Indonesia yang berkualitas dan berdaya saing sesuai arah pembangunan kesehatan 2020-2024, yang tertuang dalam RPJMN dan Renstra Kementerian Kesehatan RI.
(Hengky)