Percepatan Penurunan Stunting: Pj. Bupati Konawe Gelar Rakor Bersama Forkopimda

0

Kendari – Penjabat (Pj) Bupati Konawe, Stanley, SE, S.SiT, MM, memimpin Rapat Koordinasi Evaluasi Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2024 di Pendopo Kabupaten Konawe, pada Kamis (3/9/2024). Rapat ini dihadiri oleh jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), termasuk Sekretaris Daerah (Sekda) Konawe, Dr. Ferdinand Sapan, SP, MH; Kapolres Konawe, AKBP Ahmad Setiadi, S.I.K; Perwira Penghubung (Pabung) Konawe, Letkol Inf Aswar Dinata, SH; serta Kepala BKKBN, Tam Sati Sam, SE.

Dalam sambutannya, Stanley menegaskan bahwa rapat ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan program percepatan penurunan stunting di Konawe. “Evaluasi ini sangat penting untuk memastikan bahwa setiap anggota tim bekerja sesuai dengan tugas yang diamanatkan, serta untuk menilai sejauh mana program-program yang telah dijalankan memberikan kontribusi nyata terhadap penurunan angka stunting,” kata Stanley.

Stanley juga menyampaikan bahwa rapat ini menjadi momen penting untuk mengevaluasi program-program dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang mendukung upaya penurunan stunting. Beberapa program kerja telah menunjukkan hasil positif, seperti kegiatan Pengukuran dan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting yang dilaksanakan pada Juni 2024, melibatkan seluruh OPD, camat, dan kepala puskesmas se-Konawe. Program ini bertujuan mengumpulkan data akurat yang menjadi dasar intervensi selanjutnya, sehingga pelaksanaan program bisa lebih terarah dan tepat sasaran.

Rapat juga mengevaluasi koordinasi antar anggota tim. Salah satu isu yang disoroti adalah hambatan komunikasi di lapangan yang mengakibatkan keterlambatan pelaksanaan program. “Koordinasi dan komunikasi yang lebih baik sangat diperlukan agar program berjalan lebih efektif dan tepat waktu,” tambah Stanley.

Kolaborasi Lintas Sektor

Dalam rapat tersebut, Sekda Konawe, Dr. Ferdinand Sapan, SP, MH, menekankan pentingnya program “10 Pasti” yang merupakan amanat dari Pemerintah Pusat. Program ini mencakup pendataan ibu hamil dan balita, memastikan ketersediaan alat timbang dan ukur sesuai standar, serta distribusi Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbahan pangan lokal untuk ibu hamil dan balita yang mengalami masalah gizi. “Kita harus memastikan bahwa intervensi ini tepat sasaran dan dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat,” ujar Ferdinand.

Lebih lanjut, Ferdinand mengimbau agar kader Posyandu, pemerintah kecamatan, dan desa terus memberikan edukasi kepada ibu hamil terkait pentingnya gizi dan pencegahan stunting. Ia juga menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor agar program ini bisa berjalan dengan baik. “Mari kita terus bersinergi dan berkolaborasi untuk mencegah stunting di Konawe, agar situasi tidak semakin memburuk,” tegasnya.

Upaya Sinergis dari Berbagai Pihak

Senada dengan Sekda, Kepala BKKBN, Tam Sati Sam, SE, menyampaikan pentingnya intervensi serentak dalam pencegahan stunting. Menurutnya, sinergi antara semua pihak, mulai dari tingkat kabupaten hingga kecamatan dan desa, sangat dibutuhkan. “Intervensi ini bertujuan meningkatkan kunjungan ke Posyandu dan mendeteksi dini masalah gizi, sehingga kita bisa segera melakukan tindakan untuk mencegah lahirnya anak stunting,” jelas Tam.

Rapat evaluasi ini dihadiri oleh 170 peserta yang terdiri dari perwakilan OPD, Forkopimda, camat, serta kepala puskesmas se-Kabupaten Konawe. Mereka berkomitmen untuk terus memperbaiki kolaborasi lintas sektor dalam upaya pencegahan stunting di wilayah mereka.

Di penghujung rapat, Stanley menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam upaya penurunan stunting. “Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras. Berkat kerja sama kita, angka stunting di Konawe berhasil turun dari 383 menjadi 380. Semoga kita bisa terus menurunkan angka ini sesuai dengan target pada tahun 2024,” tutup Stanley.

Stanley juga mengingatkan bahwa tantangan ke depan masih banyak, terutama dalam melakukan mapping penyebab stunting serta mengatasi kendala yang mungkin muncul di lapangan. “Bersama-sama, kita harus bahu-membahu agar target penurunan stunting dapat terealisasi,” pungkasnya.(Adv)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here