KENDARI – Rencana Penjabat Asmawa Tosepu membenahi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Puuwatu dan mengembalikan masa kejayaan TPA tersebut, mendapat dukungan dari DPRD Kendari.
Ketua Komisi III DPRD Kendari, LM Rajab Jinik menuturkan, hal itu merupakan sebuah langkah maju menata pengelolaan sampah di ibu kota Sulawesi Tenggara (Sultra). Sehingga pihaknya mendukung langkah yang diambil oleh Penjabat Wali Kota untuk mengembalikan kejayaan TPA Puuwatu sebagai TPA percontohan untuk daerah lain.
“Mudah mudahan dengan ini bisa menyelesaikan manajemen pengelolaan sampah di Kendari dan menjadi TPA percontohan seperti sebelumnya,” ucap Rajab, Rabu (24/5/2023).
Dia menambahkan, proses penanganan sampah harus melibatkan masyarakat, petugas sampah di kelurahan dan juga RT dan RW untuk sama-sama menangani persoalan sampah dari hilir ke hulu.
“Makanya kita di Komisi III yang bermitra dengan DLHK mendukung penuh langkah tersebut karena persoalan sampah menjadi perhatian serius, dan mudah-mudahan masuk DPRD Kota Kendari ke DLHK untuk memisahkan regulator dan operator bisa diterima,” ujarnya.
Jadi nanti operator diserahkan ke kecamatan yang turun langsung di tiap-tiap kelurahan sedangkan DLHK berperan hanya sebagai regulator. Hal itu sangat penting untuk diberlakukan karena di beberapa daerah kini sudah diberlakukan dan terbukti berhasil menangani sampah.
Dirinya pun menekankan kepada Penjabat Wali Kota Kendari untuk bisa segera memberlakukan regulasi tersebut. Saat ini menunggu proses penganggaran yang diajukan oleh Pemkot Kendari ke DPRD Kota Kendari.
Pihaknya meminta kerja sama antara masyarakat, LSM dan juga pegiat lingkungan untuk sama-sama peduli terhadap persoalan sampah di Kota Kendari.
Sementara itu, Pemerintah Kota Kendari perlahan akan membenahi TPA Puuwatu untuk mengembalikan kondisinya seperti 10 tahun lalu.
Saat ini TPA Puuwatu membutuhkan penambahan alat berat untuk menangani sampah yang masuk sebanyak 300 ton setiap hari. Saat ini alat berat yang ada sudah rusak dan membutuhkan perbaikan, sehingga pekerjaannya tidak maksimal dalam menangani sampah yang masuk setiap hari.
“Revitalisasi atau pembaharuan alat berat yang membantu untuk penggusuran sampah-sampah yang masuk karena setiap hari 300 ton yang masuk. Butuh dukungan alat berat yang bisa membantu, mempercepat pengurukan sampah,” ujar Penjabat Wali Kota Kendari Asmawa Tosepu.
Selain itu, Penjabat Wali Kota juga ingin memastikan kondisi kolam lindi atau air limbah di TPA Puuwatu masih berfungsi dengan baik.
Dengan terbentuknya UPTD TPA Puuwatu, dia berharap pengelolaan sampah di lokasi itu dilakukan secara profesional. Selain itu, Pemerintah Kota Kendari berkeinginan mengembalikan masa kejayaan Tempat Pembuangan Akhir Sampah, Puuwatu sebagai salah satu TPA terbaik di Indonesia.(ADV)