Pengusaha Minyak Rusia yang Menentang Perang Ukraina Meninggal Misterius

0
Presiden Rusia Vladimir Putin bersama VP perusahaan minyak "Lukoil", Ravil Maganov, dalam sebuah acara pemberian penghargaan di Kremlin pada 21 November 2019 (foto: dok).

LUKoil, perusahaan minyak swasta terbesar di Rusia dan satu dari sedikit perusahaan yang menentang perang Kremlin di Ukraina, menyatakan bahwa pemimpin perusahaannya telah meninggal dunia setelah “sakit parah,” membantah laporan media setempat yang menyebut sang pengusaha tewas setelah terjun dari jendela rumah sakit.

“Dengan sangat menyesal kami mengumumkan bahwa Ravil Maganov meninggal dunia setelah sakit parah,” kata LUKoil dalam sebuah pernyataan pada 1 September, beberapa jam setelah media lokal mengutip sejumlah sumber dan pejabat penegak hukum yang tidak disebutkan namanya bahwa pria berusia 67 tahun itu jatuh dari jendela Rumah Sakit Klinik Pusat di ibu kota Rusia dan tewas.

Kantor berita milik pemerintah Rusia, TASS, mengutip seorang sumber penegak hukum anonim yang mengatakan bahwa Maganov bunuh diri dengan melompat dari jendela lantai enam setelah dibawa ke rumah sakit karena serangan jantung. Situs berita RBK juga menyebut polisi tengah menyelediki kemungkinan kasus bunuh diri.

Maganov telah bekerja di LUKoil sejak awal tahun 1990-an dan dianggap sebagai loyalis Kremlin.

Namun demikian, LUKoil mengeluarkan pernyataan yang mengejutkan pada bulan Maret, hanya beberapa minggu setelah Rusia menginvasi Ukraina, sebagai satu dari sedikit perusahaan yang mengutuk perang tersebut, menyebutnya “tragis” sambil mendesak agar “segera diakhirinya konflik bersenjata.”

Pernyataan LUKoil pada hari Kamis (1/9) tidak merinci lebih jauh mengenai kematian Maganov, yang menambah daftar kasus kematian misterius para pebisnis Rusia semenjak Moskow meluncurkan invasi tak beralasan ke Ukraina pada 24 Februari lalu.

Mei lalu, media Rusia melaporkan bahwa seorang mantan manager tinggi LUKoil, Aleksandr Subbotin, ditemukan meninggal dunia di rubanah sebuah rumah di kota Mytishchi, dekat Moskow.

Menurut sejumlah sumber, pemilik rumah tempat ditemukannya jasad sang miliuner, Aleksei Pindyurin, yang juga dikenal dengan sebutan Dukun Magua, bersaksi kepada polisi bahwa Subbotin datang ke rumahnya dalam kondisi terpengaruh minuman beralkohol dan obat-obatan untuk meminta Pindyurin melakukan ritual untuk menghilangkan gejala mabuk, sesuatu yang sering dimintanya.

Beberapa minggu sebelumnya, Vagit Alekperov, pendiri sekaligus pemilik bersama LUKoil, mengundurkan diri setelah ia dan taipan Rusia lainnya terkena sanksi oleh Australia dan Inggris atas invasi Moskow ke Ukraina.

Pada hari yang sama, media melaporkan bahwa seorang mantan manager tinggi di perusahaan gas raksasa Rusia Novatek, Sergei Protosenya, sang istri dan putri mereka ditemukan tak bernyawa di sebuah vila sewaan di kota Lloret de Mar, dekat Barcelona.

Beberapa pengusaha senior Rusia lainnya dan keluarga mereka juga telah ditemukan meninggal dunia dalam keadaan yang tidak jelas. [VOA Indonesia/rd/jm]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here