Kendari – Kota Kendari sebagai ibu kota provinsi Sulawesi Tenggara memiliki beragam potensi untuk dikembangkan, dengan kondisi geografis teluk kendari sebagai jalur transportasi masuk dan keluarnya barang dan orang, juga didukung oleh kekayaan sumber daya.
Penjabat (Pj) wali kota Kendari Asmawa Tosepu mengaku penataan wajah kota masih menjadi prioritas dalam pembangunan di daerah ini.
“Kalau bicara komitmen, saya tidak perlu diragukan, selagi saya di berikan kesempatan melakukan itu, tetapi ada pertimbangan lain terutama dari sisi pendanaan, karena kalau kita berbicara fisik berarti kita butuh anggaran,” tutur Asmawa Tosepu, Selasa (24/10/2023).
Menurutnya dalam melakukan penataan kota Kendari ada banyak hal yang harus menjadi prioritas termasuk kondisi keuangan dan pendapatan daerah yang juga harus di sesuaikan, namun demikian meski tidak bisa disentuh secara keseluruhan, secara perlahan dan pasti akan menjadi prioritas kedepannya.
“Jadi untuk prioritas pembangunan di kota Kendari sendiri sudah ada dalam Rencana Pembangunan Daerah (RPD) 2023 – 2026 dan sebagaimana delapan arahan presiden, salah satunya pada arahan ke enam adalah bagaimana membangun kota atau wilayah berdasarkan hal – hal specifik daerah dan kota Kendari sudah kita canangkan terkait penataan teluk Kendari untuk tahun 2024 mendatang,” jelasnya.
Lebih lanjut Asmawa menjelaskan terkait dengan penataan kawasan teluk Kendari dirinya mengaku telah melakukan presentase dipemerintah pusat khusus di Bappenas maupun kementrian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) untuk bisa mendapat dukungan dari pemerintah pusat.
“Kita telah ketemu dengan Bappenas dan Kementrian PUPR bagaimana melakukan penataan teluk Kendari ini, sebab hal ini akan berbicara kewenangan dimana dalam penataan teluk kendari ada kewenangan pemerintah pusat, provinsi dan kota,” pungkasnya. (ADV)
