Melalui LSM Sintesa, Bacagub Sultra Hugua Utus Ratusan Mahasiswa Ikut Program Agroekologi

0

Bakal calon gubernur Sultra, Hugua menunjukkan komitmennya untuk membangun masa depan pertanian Sulawesi Tenggara yang ramah lingkungan dan bernilai ekonomi tinggi.

Kali ini, melalui LSM Sintesa yang ia dirikan 30 Tahun lalu, Hugua bekerjasama dengan Universitas Halu Oleo dan Universitas Sulawesi Tenggara dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Dalam wawancaranya, Selasa (14/05), Hugua menyampaikan program tersebut memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar pertanian berbasis agroekologi di studi center Sintesa lalu mengutus mereka terjun langsung ke desa binaan Sintesa yang tersebar di seluruh Sulawesi Tenggara.

“Agroekologi ini dimaknai sebagai suatu cara bertani yang mengintegrasikan secara komprehensif aspek lingkungan dan sosial ekonomi masyarakat, kita mengedepankan keuntungan ekonomi dan konservasi lingkungan secara berkelanjutan” kata Hugua.

Menurut Hugua agroekologi memiliki kemampuan menghasilkan produksi pertanian lebih tinggi dibanding pola pertanian konvensional. Namun sosialisasinya tidak mudah karena masyarakat saat ini sudah terlanjur nyaman dengan penggunaan pestisida.

Oleh karena itu, lanjut Hugua, LSM Sintesa melibatkan mahasiswa pertanian sebagai calon petani modern sebagai pilot project dalam mensukseskan penerapan agroekologi dalam sistem pertanian di Sulawesi Tenggara.

“Sudah banyak hasil riset tentang agroekologi ini, hasilnya ternyata luar biasa, dengan pola agroekologi tanaman padi bisa menghasilkan sampai 13 ton (per hektare), ini adalah masa depan pertanian Sultra yang harus kita garap secara serius” jelas Hugua.

Sementara itu, Direktur Eksekutif LSM Sintesa, Dede Sudair, menyampaikan saat ini sebanyak 170 mahasiswa dari Universitas Halu Oleo diikutkan dalam program agroekologi di 9 desa binaan Sintesa dengan durasi kegiatan selama 4 bulan.

“Dari UHO sudah masuk tahap kedua, saat ini jumlah mahasiswa yang kami bina 170 orang, sebelumnya ditahap pertama sekitar 150 orang, sedangkan Unsultra masih dalam proses” jelasnya.

Hugua menyampaikan harapannya agar program yang dijalankan oleh LSM Sintesa ini bisa menjadi contoh bagi pemerintah untuk mengembangkan pertanian berbasis agroekologi, sebab menurutnya sistem agroekologi dapat mewujudkan kedaulatan pangan bagi masyarakat. (Rls)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here