KENDARI— Tak banyak kalangan masyarakat Kota Kendari yang bertanya-tanya, mengapa partai yang dikenal peduli dan merakyat, konsisten, serta ideologis seperti Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memberikan dukungan resmi mereka kepada sosok muda Sitya Giona Nur Alam yang berpasangan dengan Subhan dalam Pilkada Kota Kendari. Sejak lama, warga kota yang dulu disebut Portugis sebagai Kandai, di area Lipu I Pambandahi, Wonua I Pambandokooha menurut Suku Tolaki, itu mengenal dan menyukai Giona.
Ha tersebut lebih dikuatkan bukti hasil survei Poltracking Indonesia yang digelar 29 April-8 Mei 2024 lalu. Dari segi popularitas, Abdul Rasak adalah calon wali kota atau wakil wali kota Kendari yang paling dikenal oleh publik, dengan tingkat pengenalan 68,8 persen. Angka itu secuil di atas Sitya Giona Nur Alam yang tercatat 67,4 persen. Baru diikuti Aksan Jaya Putra (61,8 persen).
Namun pada sisi akseptabilitas, Sitya Giona Nur Alam (59,2 persen) menjadi yang tertinggi dibandingkan calon lainnya. Abdul Rasak mengekor di belakang Giona dengan 56,1 persen, sementara petahana Siska Karina Imran mencetak angka 51,3 persen.
“Sitya Giona merupakan kandidat dengan tingkat kesukaan paling tinggi, sangat masuk akal DPP PKS memberikan SK dukungan itu kepada Giona,” kata Direktur Pilkada Wamesa Policy and Politics, Hari Apriawan. Menurut Hari, tingginya tingkat popularitas dan kesukaan kepada Giona itu menandakan besarnya potensi peningkatan elektabilitas ke depan.
Lebih jauh Hari menjelaskan, yang dilihat partai politik biasanya tak sekadar suara “kemarin”, tetapi lebih pada potensi peningkatan suara seorang calon ke depan. Hal yang wajar karena partai membutuhkan calon yang berpeluang menang paling besar. Hal itulah, kata Hari, yang pasti dilihat PKS. “Posisi elektabilitas Giona selalu konsisten berada di tiga besar. Maka dengan disokong mesin politik PKS yang telah teruji, sangat mungkin Giona akan muncul sebagai pemenang,” kata dia.
Yang menarik, sampai Mei 2024, DPC PKS Kendari masih mendukung Siska Karina Imran, calon petahana. Sebelumnya, April 2024, DPC PKS mengusung Sudirman Abdul Rahman, anggota DPRD Sultra dua periode, sebagai calon walikota, mendampingi Siska Karina. Pada survei Poltracking, Sudirman henya dikenal 29,5 persen responden dan disukai 24,1 persen mereka.
Menurut Andi Awaluddin, akademisi dan pengamat politik setempat, Kota Kendari dihuni masyarakat heterogen yang akan memilih tak hanya sosok, namun juga gagasan. Hal itu dikuatkan pendapat Naslim Sarlito, direktur The Haluoleo Institute. Bagi Nasim, pertarungan Pilwalkot Kendari adalah pertarungan visi-misi masing-masing calon.
Pada survei The Haluoleo Institute tahun 2023 lalu, 54 persen pemilih Kendari masuk kategori pemilih rasional. Sisanya adalah pemilih tradisional, emosional, dan transaksional. Khusus yang terakhir, yaitu pemilih transaksional, relatif sedikit. Sementara hasil survei Tirto.id dengan Jakpat, jaringan penyedia layanan survey daring dengan lebih dari 1,3 juta pengguna di seluruh Indonesia, menyebutkan, 72,27 persen responden mereka cenderung akan memilih calon pemimpin muda karena dianggap lebih mendengar aspirasi publik. Selain itu 63,93 persen responden beranggapan pemimpin muda lebih memahami isu yang menjadi perhatian public ketimbang pemimpin yang berusia lebih tua.
Sebagaimana diketahui, Giona dan Subhan telah menyatakan tekad untuk membangun Kendari, antara lain dengan menerapkan konsep Sponge City, mengingat selama ini Kendari dikenal sering mengalami banjir tahunan. Sponge City adalah konsep pengelolaan air hujan secara efektif untuk mencegah banjir. Konsep ini mencakup pembangunan infrastruktur hijau seperti taman-taman resapan, kolam penampungan air, dan sistem drainase yang terintegrasi dengan baik.
“Kami akan mengimplementasikan teknologi Sponge City untuk menyerap dan menyimpan air hujan sehingga dapat mencegah banjir. Ini adalah solusi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan,” ujar Giona. Visi-misi Giona-Subhan memang mengubah Kendari sebagai kota masa depan. Subhan, wakil Giona daam pencalonan, merupakan kader senior PKS Kendari dengan pengalaman yang tidak bisa diragukan. Ia sempat menjabat sebagai ketua DPRD Kota Kendari periode lalu. [**]