Kendari – Masalah inflasi menjadi perhatian serius oleh pemerintah, baik pemerintah pusat dan daerah, utamanya kenaikan harga bahan pokok.
Pemerintah pun terus melakukan penyesuaian harga terhadap pasar global yang berjalan dinamis.
Guna mengendalikan ancaman inflasi tersebut, diperlukan langkah yang tepat untuk mencukupi kebutuhan supply chain dan pasokan pangan secara merata di seluruh wilayah Indonesia.
Pemerintah Kota Kendari selalu bersinergi dengan pihak terkait seperti perbankan dan OJK untuk mengurangi inflasi tersebut. Salah satu upaya yang telah dilakukan Pemkot Kendari untuk mengurangi angka inflasi ini dengan menggelar pasar murah maupun operasi pasar beberapa waktu lalu dengan memberikan subsidi, sehingga bisa memperpendek rentang kendali antara distribusi dengan konsumen. Termasuk ada harga yang bisa ditekan.
Sementara dibidang pertanian, Pemkot Kendari bersama Bank Indonesia melakukan gebrakan dan gerakan secara konsisten dengan menggiatkan penanaman cabei dan bawang merah di area pekarangan warga masyarakat, hal ini dilakukan sebagai upaya dalam mengendalikan inflasi dari sisi sektor ketahanan pangan.
Dengan upaya yang dilakukan tersebut, pemerintah Kota Kendari mampu menurunkan laju inflasi di Minggu ke tiga Januari 2023.
“Pemerintah Kota Kendari secara bertahap mampu mengendalikan laju Inflasi dari 0,52% pada Desember 2022 menjadi 0,40% pada Minggu III Januari 2023 atau ada penurunan 0,12%.” Ungkap Pj Wali Kota Kendari Asmawa Tosepu saat dihubungi MNC Trijaya. Jumat (27/1/2023).
Pj Wali Kota Kendari juga menyampaikan kebijakan pengendalian inflasi Kota Kendari dibulan Januari 2023, yakni;
1. Pada tanggal 9 Januari telah dilakukan rapat koordinasi pengendalian inflasi,
2. Gerakan perdanan penanaman budidaya cabai dan bawang merah kelompok anoa hidroponik yang dilakukan pada tanggal 6 Januari 2023.
3. Survei harga komoditi bahan pangan di pasar-pasar di Kota Kendari yang dilakukan setiap minggu oleh Dinas Perdagangan Koperasi.
4. Pendataan ketersediaan stok pangan strategis pada distributor dan pasar di Kota Kendari, serta
5. Serta rakor pengendalian inflasi yang dipimpin oleh Sekda Kota Kendari, pada hari selasa 24 Januari 2023.
Asmawa juga menyampaikan bahwa, di tahun 2023 ini komoditi cabe rawit, cabe merah, bawang merah, tahu, bawang putih, daging ayam ras, emas, perhiasan masuk dalam penyumbang inflasi.
Sementara untuk deflasi di tahun 2023 angkutan udara mengalami penurunan harga.
“Saya mengharapkan peran Forkopimda bersama stakeholder terkait serta peran distributor untuk memberikan dukungan untuk menjaga stabilitas pasokan bahan pangan dan harga bahan pokok di Kota Kendari.” Tutupnya.
Sebelumnya pada Rakornas Kepala Daerah dan Forkopimda se-Indonesia mengusung tema “Pertumbuhan Ekonomi dan Pengendalian Inflasi”, yang diselenggarakan di SICC Sentul, Jawa Barat, 17 Januari 2023 lalu, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengungkapkan bahwa pada tahun 2022 kolaborasi antara instansi pusat dan daerah mampu menjaga pertumbuhan ekonomi di tanah air.
“Tingkat inflasi juga terkendali dengan baik. Sesuai dengan data Badan Pusat Statistik [inflasi] pada September 2022 5,95 persen, kemudian pada bulan Oktober 2022 turun menjadi 5,71 persen, dan November 2022 turun sebesar 5,40 persen, dan untuk terakhir bulan Desember terjadi kenaikan sedikit 5,51 persen karena adanya pola demand yang bersifat seasonal atau musiman adanya Hari Raya Natal dan perayaan tahun baru,” imbuh Tito. (Hengky-MNCTrijaya)