Jakarta – Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar mengungkapkan, gorden di rumah dinas anggota DPR belum pernah diganti sejak 2009 atau 13 tahun lalu.
Indra menyebut kondisi gorden di rumah dinas di Kalibata, Jakarta Selatan sudah seperti kain pel bahkan sudah ada yang hilang. Indra menambahkan ada beberapa yang mengganti gorden dengan uang sendiri.
“Kami di periode ini memang berinisiatif mengusulkan perbaikan rumah di periode ini ada pengecatan, kebocoran, dll. Tapi memang anggaran yang diberikan oleh pemerintah terbatas, kita tidak bisa memberikan gorden jadi sudah 2,5 periode kami tidak memiliki anggaran untuk gorden,” kata Indra kepada Radio MNC Trijaya dalam Program Trijaya Hot Topik Pagi, Selasa (29/03/22).
Indra menjelaskan di setiap rumah dinas akan ada pergantian 11 item gorden untuk masing-masing ruangan.
“Jika diperjelas, di lantai satu terdiri dari jendela ruang tamu, pintu jendela ruang keluarga, jendela ruang kerja, ruang tidur utama, jendela dapur, dan jendela void tangga. Di lantai dua, gorden akan dipasang di dua jendela ruang tidur anak, jendela ruang keluarga dan jendela ruang tidur ART,” ucap Indra.
Sekjen DPR RI tersebut mengatakan pengadaan gorden untuk 505 rumah dinas dengan anggaran Rp48,7 miliar akan menggunakan produk dalam negeri.
“Soal spek kami serahkan ke konsultan rencana, yang pasti kita menginginkan untuk harus menggunakan pabrikan dalam negeri, dalam lelang juga disebutkan harus pabrikan produksi dalam negeri,” jelas Indra
Indra mengatakan proses lelang untuk pengadaan gorden saat ini masih berjalan. Dalam proses pembuatan RKS (Rencana Kerja dan Syarat-Syarat) menekankan produksi dalam negeri.
“Gorden ini kami lakukan dengan mekanisme lelang terbuka dan menekankan di dalam RKS (Rencana Kerja dan Syarat-Syarat) harus berasaskan kepentingan produksi dalam negeri,” pungkasnya. (LIF-MNC Trijaya)