Forkopimda Konawe Gelar Rakor Perkuat Sinergitas Mengawal Pemilu Dan Pilkada Tahun 2024

0
Forkopimda Kabupaten Konawe Gelar Rakor Perkuat Sinergitas Mengawal Pemilu Dan Pilkada Tahun 2024

Konawe – Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Konawe, menggelar rapat koordinasi dengan agenda membahas “Sinergitas dalam penyelenggaraan pemilihan umum dan pemilihan kepala daerah tahun 2024 menuju pemilukada yang aman damai dan bermatabat” yang berlangsung disalah satu hotel di Unaaha, Rabu (5/7/2023)

Jalannya rakor dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Konawe Ferdinand Sapan, dan turut dihadiri Ketua DPRD Konawe Dr. Ardin, Kapolres Konawe AKBP Ahmad Setiadi, Kepala Kejari Dr Musafir, Pabung Kodim 1417 Kendari wilayah Kabupaten Konawe, Letkol Infantri Azwar Dinata dan Ketua Pengadilan Negeri Dian Kurniawati.

Pada kesempatan tersebut, Sekda Konawe Ferdinand Sapan mengatakan dalam agenda rapat hari ini dalam rangka menghadapi pemilu berdasarkan permasalahan-permasalahan yang ada.

“Permasalahan yang utama yang kita bahas bersama yakni mengenai pemilu, kedua bendungan di ameroro dan kematian babi hutan yang dinilai tidak wajar yang terjadi di Kecamatan Routa,” ujarnya.

Ferdinand juga mengapresiasi Kejari dan Kapolres Konawe yang telah mendukung Komisioner KPU dalam pembentukan Kecamatan Tongauna Utara sehingga telah muncul Nomor registrasi.

“Jadi, kita berterima kasih kepada Kejari dan Kapolres karena informasi dari Kemendagri barusan ada Porkofimda yang membela rakyatnya, ini merupakan bentuk keseriusan pemerintah daerah melihat kepentingan masyarakat yang menjadi prioritas utama,” ungkap Sekda Konawe.

Ditempat yang sama Kapolres Konawe AKBP Ahmad Setiadi mengatakan, Pihak Kepolisian dan TNI mempunyai presisi untuk negeri yakni “Pemilu Damai Menuju Indonesia Maju”.

“Harus damai dulu pak kalau Indonesia mau maju,” ujarnya.

Ahmad Setiadi menambahkan, pemilu ini adalah arena legal konflik. Terkait dengan pemilu perlu membuat konsep integrasi maksudnya KPU adalah integrasi menyatukan seluruh masyarakat untuk menghindari Pemilu menjadi terpecah belah.

“Dimana debat segala macam, nah di situ suasana panas bahkan juga bisa saja khilaf bahkan memukul . Kemudian mencaci maki ataupun ujaran kebencian hoax bisa tercipta. Harus ada stakeholder sama-sama menjaga pemilu tetap damai,” terangnya. **

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here