Dalam Waktu Dekat Pemkab Konawe Persiapkan Pembangunan Pabrik Baterai Lithium di Routa

0
Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa

MNC Trijaya Kendari – Indonesia dianugerahi “harta karun” di sektor komoditas tambang, yakni nikel. Tak tanggung-tanggung, Indonesia menduduki peringkat pertama di dunia untuk besaran jumlah sumber daya nikel. Indonesia disebut memiliki sumber daya nikel sebesar 23,7% dari total sumber daya nikel dunia.
Menyusul Indonesia yaitu Australia dengan persentase 21,5%, lalu Brazil 12,4%, Rusia 8,6%, dan lainnya. (Dikutip dari CNBC Indonesia)

Besarnya sumber daya nikel tersebut salah satunya berada di Sulawesi Tenggara, di Kabupaten Konawe yang telah ada dua mega industri yang beroperasi di Kecamatan Morosi. Keduanya yakni PT VDNI dan PT OSS, yang berada di kawasan VDNI Park.

Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa (KSK) kembali mengungkapkan hal yang luar biasa terkait potensi investasi di Konawe. Belum lama ini KSK mengaku kalau mega industri di Konawe bakal bertambah lagi.
Direncanakan berdiri di Kecamatan Routa. Routa merupakan Kecamatan yang berada di garis paling terluar dari Konawe.

“Doakan, tahun ini kita akan ground breaking (peletakan batu pertama tanda dimulainya proyek) pabrik lithium di Routa,” ungkap KSK.

KSK mengungkapkan, investasi yang masuk atas pendirian pabrik itu tidak main-main. Nominalnya bisa mencapai Rp100 triliun.

“Ini tidak main-main, karena akan ada investasi 100 triliun yang akan masuk,” jelasnya.

Politisi PAN tersebut optimis, masuknya industri pabrik pembuatan baterai lithium akan membuka lapangan kerja dalam skala besar. Ini membuktikan kalau Konawe mampun menjadi penyedia lapangan kerja bagi warganya, warga Sultra bahkan warga Indonesia, sebagai mana yang telah terjadi di VDNI Park.

Diketahui, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menargetkan Indonesia menjadi negara pengekspor baterai lithium nomor dua terbesar di dunia.

Untuk itu pemerintah telah membangun kawasan industri terintegrasi bernilai tambah di Konawe, Morowali dan Weda Bay.

Pemerintah sendiri menargetkan pada 2024 industri di tiga lokasi tersebut mampu menyerap tenaga kerja lokal lebih dari 100 persen.

Editor: Hengky Iriawan

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here