Menghadapi tekanan yang meningkat dari China, Lithuania mendapat dukungan minggu ini. Kebuntuan kedua negara itu dimulai dari perdagangan dan meningkat ketika negara kecil Baltik itu menjadi anggota Uni Eropa pertama yang mengizinkan Taiwan menggunakan namanya di kedutaan de facto.
Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne dan Menteri Luar Negeri Lithuania Gabrielius Landsbergis bertemu Rabu dan sepakat meningkatkan kerja sama untuk menghadapi tantangan yang meningkat akibat tekanan China pada kedua negara. Landsbergis pergi ke Canberra untuk membuka kedutaan pertama Lithuania, dengan Ibu Kota Vilnius, di Australia.
Payne mengatakan penting bagi negara-negara yang berpikiran sama untuk bekerja sama guna menjaga tatanan berbasis aturan internasional. “Kami mengirim pesan sekuat mungkin tentang penolakan kami terhadap paksaan dan penolakan kami terhadap otoritarianisme,” katanya.
Pertemuan terjadi setelah Inggris mengumumkan pada Senin bahwa mereka akan bergabung dalam kasus Uni Eropa melawan China atas pembatasan perdagangan Beijing di Lithuania. Uni Eropa meluncurkan tantangan di Organisasi Perdagangan Dunia akhir bulan lalu, menuduh China melakukan praktik perdagangan diskriminatif terhadap Lithuania.
“Kami mendukung sekutu kami, Lithuania & Uni Eropa, dalam menentang praktik perdagangan koersif oleh China,” tulis Anne-Marie Trevelyan, menteri perdagangan internasional Inggris, di Twitter.[ka/ah]
Sumber: VOA Indonesia