Trijaya Kendari – Penjabat (Pj) Walikota Kendari Asmawa, AP, M.Si, hadir sebagai salah satu narasumber di kegiatan webinar yang diselenggarakan oleh Masyarakat Ilmu Pemerintahan Indonesia (MIPI), berlangsung decara virtual dan diikutu puluhan peserta, Sabtu (19/11/2022).
Asmawa Tosepu dalam paparannya mengangkat topik “Menguak Potensi Daerah dan Inovasi Pj.Walikota Kendari”, menjelaskan tentang gambaran umum Kota Kendari dimulai dari aspek Geografi dimana Kota kendari dengan luas wilayah kurang lebih 300,89 KM dengan wilayah 11 Kecamatan dan 65 Kelurahan.
“Kota Kendari itu wilayahnya 30 Kelurahan berada di daerah pesisir sementara 35 Kelurahan berada di daerah bukan pesisir,” ujarnya.
Kendari adalah nama kota dan juga sebagai ibukota dari provinsi Sulawesi Tenggara, Indonesia yang diresmikan sebagai kota madya pada 27 September 1995.
Pj Walikota juga menyampaikan tentang catatan sejarah Kendari, penemu, penulis dan pembuat peta pertama tentang Kendari adalah Vosmaer (berkebangsaan Belanda) tahun 1831.
“Pada tanggal 9 Mei 1832 Vosmaer membangun istana raja Suku Tolaki bernama Tebau di sekitar pelabuhan Kendari dan setiap tanggal 9 Mei pada waktu itu dan sekarang dirayakan sebagai hari jadi Kota Kendari,” ungkapnya.
Dari segi demografi jumlah penduduk Kota Kendari berdasarkan data tahun 2021 berjumlah 350.267 jiwa, terdiri dari 176.413 jiwa laki laki dan 173.854 jiwa perempuan.
“Pembangunan manusia di Kota Kendari terus mengalami kemajuan dari waktu ke waktu yang ditandai dengan terus meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Kendari. Pada tahun 2021, IPM Kota Kendari mencapai 84,15 dan merupakan yang tertinggi di Sulawesi Tenggara. Angka ini mengalami peningkatan sebesar 0,62 poin dibandingkan tahun sebelumnya. Sejak tahun 2020, Nilai IKM Kota Kendari telah mencapai level kategori “Sangat Tinggi”,” jelas Asmawa.
Pj Walikota juga memaparkan tentang penduduk miskin di Kota Kendari ditahun 2021 mencapai 19.460 orang.
Lebih lanjut Asmawa Tosepu juga menjelaskan tentang penanganan inflasi di Kota Kendari, Rencana Pembangunan Daerah(RDP) Tahun 2023-2026.
Sementara program prioritas Kota Kendari pada tahun 2023, Menitik Beratkan Pada Peningkatan Infrastruktur perkotaan, Pembangunan bidang Kesehatan, Pembangunan bidang pendidikan, Pengembangan ekonomi kreatif salah satunya pengembangan dan penataan kawasan eks-MTQ menjadi pusat ekonomi kreatif, penataan estetika dan kebersihan Kota Kendari, Peningkatan pelayanan publik, Pembangunan kesejahteraan sosial dan ketangguhan kota, serta Peningkatan keamanan, ketertiban dan perlindungan masyarakat,” terang Pj Walikota.
Sementara yang menjadi potensi Kota Kendari, Asmawa menjelaskan bahwa Kota Kendari merupakan ibu kota provinsi sebagai pusat pemerintahan, kantor perwakilan Kementerian, BUMN dan pusat dilangsungkannya kegiatan nasional.
“Potensi lain Kota Kendari adalah sebagai pusat pendidikan, pusat kesehatan dan pusat perekonomian,” jelasnya.
Pj Walikota juga menyampaikan bahwa yang menjadi kunci keberhasilan pembangunan kota kendari itu adalah adanya kolaborasi multipihak.
“Adanya kolaborasi penta-helix yaitu pemerintah, perusahaan, masyarakat, akademisi dan media,yang saling bersinergi satu sama lain,” ungkapnya.
Diakhir pemaparannya Pj Walikota meyampaikan tag line Kota Kendari yang saat ini terus digaungkan adalah KENDARI BERGERAK (Bersih, Gesit, Ramah, Asri, Kondusif).
Kegiatan Webinar ini juga menghadirkan narasumber lainnya yaitu Drs.James Robert Pualillin, M.Si, Sekjen 1 MIPI dan moderator webinar Aprillianita Putri.
James Robert Pualillin dalam pemaparannya banyak menjelaskan tentang aspek hukum terkait kewenangan Pj Kepala Daerah, dan Tugas Pj Kepala Daerah. (Hengky-MNC Trijaya)