Kendari – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), menghadiri rapat rutin Rakor Pengendalian Inflasi di daerah yang setiap minggunya melalui Zoom Meeting yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri (Mendagri RI), yang dilaksanakan di Aula Merah Putih Rumah Jabatan (Rujab) Gubernur Sultra, Senin (17/7/2023).
Rakor secara virtual yang dilaksanakan serempak diseluruh Indonesia dipimpin Kemendagri RI Tito Karnavian, dihadiri sejumlah pejabat diantaranya Direktur Statistik Harga Windhiarso Putranto, Sekretaris Utama Badan Pangan Nasional Sarwo Edhy, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Isy Karim, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Batara Siagian, Kasatgas Pangan Polri Whisnu Hermawan Februanto, Sekretaris Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara pada Kejaksaan Agung RI Raden Febrytrianto, Mabes TNI I Gede Widarma dan Para Forkopimda seluruh Indonesia, serta semua Stekholder yang terkait pengendalian inflasi dan pertumbuhan ekonomi.
Turut hadir dari Jajaran Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara yakni Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekda Yuni Nurmalawati, Kadis Disperindag Sitti Saleha, Kabid Perdagangan Disperindag Ld. Muh Fitrah Arsyad, Perwakilan Bank Indonesia Tio Angie dan Bulog Sultra Ardiansyah serta Pejabat terkait
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, menyampaikan bahwa kegiatan rakor pengendalian inflasi daerah sebagai tindak lanjut arahan Bapak Presiden RI yang sudah dimulai pada bulan September, ketika inlasi diangkah 5,9 persen, namun dengan kerjasama kita semua, saat ini sudah terkendali di angkah 3,5 Persen untuk bulan juni berdasarkan data Badan Pusat Statistik.
“Pengendalian inflasi yang baik, situasi politik dan stabilitas keamanan juga relative bagus dan terjaga,” ungkap Mendagri.
Direktur Statistik Harga Windhiarso Putranto menyampaikan pada awal bulan BPS sudah merilis angka inflasi juni 2023, inlasi bulan ke bulan 0,14 persen, inflasi tahun kalender sejak desember 2022 sampai juni 2023 sebesar 1,24 persen dan inflasi tahun ke tahun 3,52 persen.
Komoditas harga bergejorak mengalami inflasi sebesar 0,44 persen pada juni 2023 dengan sebesar 0,07 persen terhadap inflasi umum. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi diantaranya daging ayam ras, telur ayam ras, dan bawang putih.
Untuk komoditas penyumbang utama kenaikan IPH di sejumlah Kab/Kota sampai dengan minggu kedua juli 2023 adalah cabai merah, daging ayam ras, bawang putih, cabai rawit dan komoditas penyumbang utama penurunan IPH adalah cabai rawit, daging ayam ras, bawang merah dan ikan kembung.
Sementara itu, Sekretaris Utama Badan Pangan Nasional Sarwo Edhy Waseso menyampaikan ada 4 hal mengenai ketersediaan dan stabilisasi pangan dalam pengendalian inflasi nasional dan daerah, pertama perkembangan harga pangan di tingkat konsumen, kedua persebaran peta komoditas harga, ketiga aksi NFA dalam stabilisasi pasokan dan harga pangan dan keempat penganggaran urusan pangan di daerah.
“Komoditas dengan kenaikan harga 10 persen di atas HET/HAP yakni jagung tingkat peternak, garam konsumsi, telur ayam ras, beras medium zona 1 dan beras medium zona 2.” Terangnya.
Selanjutnya, paparan dari Mabes TNI, I Gede Widarma, menyampaikan bahwa khusus dalam menghadapi permasalahan inflasi maka kita semua perlu merespon sangat serius, konsisten dan bersinergi antara Pemerintah, Kementerian, Lembaga, TNI, Polri dan instansi-instansi yang terkait baik langsung maupun tidak langsung. “Sinergi dapat kita lakukan melalui berbagai langkah dan program yang bertujuan untuk menjaga keterjangkauan harga, memastikan ketersediaan pasokan dan menjamin kelancaran distribusi.” Tutupnya. (ADV)