Kendari – Aksi Penanaman bibit sayuran berupa Cabai, Tomat dan Bawang Merah secara serentak oleh siswa SMA/SMK/SLB se-Sulawesi Tenggara (Sultra) kembali meraih rekor MURI (Museum Rekor-Dunia Indonesia) kedua kalinya.
Kali ini, aksi penanaman bibit sayuran tersebut sebanyak 2,7 juta pohon dengan rincian 1.004.269 bibit cabai, 902.788 bibit tomat, 370.000 bibit bawang dan 461.428 bibit lainnya seperti jagung dan terong yang ditanam pada 1.089.027 wadah polybag.
“Hari ini saya menyampaikan selamat hari guru yang dirangkaikan aksi penanaman 2,7 juta tanaman hortikultura secara serentak oleh seluruh siswa SMA/SMK/SLB se-Sultra dibantu para guru. Semoga kegiatan sore hari ini mendapatkan hasil yang kita harapkan,” ucap Pj Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto saat membuka kegiatan aksi penanaman serentak di SMKN PP 5 Wawotobi kabupaten Konawe, Sabtu (25/11/2023).
Disamping itu menurut Andap, aksi penanaman 2,7 juta tanaman hortikultura ini dicatat oleh rekor MURI Indonesia sebagai penggagas tanaman terbanyak.
“ini adalah program ketahanan pangan sekolah yang hasilnya diharapkan bisa menekan laju inflasi termasuk mencegah stunting. Kalau yang tidak mempunyai lahan, bisa menanam di pekarangannya masing-masing untuk kebutuhan keluarga,” ujar Andap.
Sebelumnya ditempat yang sama, kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra H. Yusmin mengatakan, aksi menanam 2,7 juta tanaman sayuran atau Hortikultura tersebut merupakan arahan dari Pj Gubernur Sultra dalam rangka mengendalikan inflasi termasuk stunting.
“Beberapa bulan lalu, kami juga sudah menanam tanam tiga ratus ribu lebih tanaman sayuran secara serentak oleh seluruh siswa SMA dan SMK se-Sultra dan mendapat rekor MURI. Dan hari ini kurang lebih 2,7 juta tanaman yang ditanam,” kata H.Yusmin.
“Pada aksi penanaman pertama, di SMKN PP 5 Konawe ini sumber pangairan tanaman hortikultura sangat minim. Namun atas arahan bapak Pj Gubernur pada saat anggaran perubahan, kami langsung adakan pengadaan sumur bor sebanyak tiga unit untuk pengairan tanaman,” lanjut Yusmin.
Sementara itu, Pj Bupati Konawe H. Harmin Ramba mengungkapkan, program penanaman serentak tanaman hortikultura sudah dicanangkan di daerah tersebut sejalan dengan arahan Presiden RI dan Pj Gubernur Sultra.
“Program penanaman tanaman hortikultura kami sudah jalankan dalam rangka pengendalian inflasi, penurunan angka stunting dan kemiskinan ekstrim,” jelas Harmin Ramba.
Terkait dengan pangairan lahan pertanian di Konawe, menurut Harmin, sejauh ini rehabilitasi bendungan Wawotobi dalam tahap perampungan untuk di fungsikan.
“Bendungan Ameroro salah satu bendungan terbesar di wilayah timur Indonesia, saat ini juga sudah dilakukan penggenangan yang diharapkan dapat mengairi 40 ribu hektar sawah termasuk tanaman Hortikultura di Konawe,” imbuhnya.
Aksi penanaman 2,7 juta pohon tanaman hortikultura secara serentak oleh siswa SMA/SMK dan SLB se-Sultra langsung mendapat penghargaan rekor MURI Indonesia untuk kedua kalinya.
“Dan tentunya kegiatan ini memanfaatkan halaman atau pekarangan di 486 sekolah se-Sultra untuk ditanami tanaman hortikultura, dilakukan serentak pada 17 kabupaten/kota di Sultra. Ini merupakan rangkaian terbanyak dalam peristiwa pemecahan rekor MURI sekaligus memecahkan rekor MURI sebelumnya yang pernah diselenggarakan pada 6 Juni 2023 di SMKN PP 5 Konawe melibatkan sebanyak 130.737 peserta secara virtual,” ungkap Direktur Marketing MURI Awan Rahargo.
Awan Rahargo menambahkan, tentunya dengan program ini diharapkan dapat meningkatkan pemanfaatkan halaman di lingkungan sekolah dalam upaya menekan laju inflasi, terutama pada komoditas utama yakni tanaman cabai, bawang dan tomat.
“Disamping itu, kegiatan program ketahanan pangan sekolah ini diharapkan juga sebagai wujud implementasi kurikulum merdeka belajar khususnya di wilayah sultra. Itulah sejatinya esensinya sebuah pencapaian rekor MURI sehingga aksi kali ini resmi dicatatkan dalam rekor MURI,” terang Awan Rahargo.
Aksi penanaman ini melibatkan 13.562 guru dan 117.175 siswa dengan total luas lahan sekolah yang digunakan mencapai 719.645 m2.(Adv)