Trijaya Kendari, Baubau – Wali Kota Baubau La Ode Ahmad Monianse saat menghadiri kegiatan Halal Bi Halal yang dirangkaikan dengan Bhakti Sosial dan Seminar Kefarmasian Ikatan Apoteker Indonesia Kota Baubau di Hotel Mira, Minggu (29/5/2022), mengaku akan terus mendorong agar posisi Apoteker lebih memberikan makna buat pengembangan peningkatan kesehatan di Kota Baubau. Sebab, pihaknya melihat secara jujur profesi apoteker itu berada dijajaran tengah dari persepsi masyarakat dan saat ini masih banyak masyarakat yang belum memahami apa itu apoteker dan profesi seperti apa dan apa tugasnya.
Padahal kalau menelusuri lebih jauh, tentunya posisi Apoteker sangat strategis karena selain bisa berdampak pada peningkatan atau pengembangan kesehatan sebagai profesi kesehatan lainnya juga bisa memberikan upaya preventif termaksud lebih jauh ke depan adalah upaya promotif. Selain itu, semua juga berdampak pada keseimbangan perdagangan internasional.
“Ini sangat jauh sebenarnya, tapi paling tidak saya ingin memberikan gambaran bagaimana ketergantungan obat terhadap perekonomian kita,”ujarnya.
Ditambahkan, obat yang diproduksi di Indonesia sesungguhnya masih banyak dikonsumsi oleh dunia. Sehingga, kalau tidak bijaksana menggunakan obat maka tidak sadar telah membuat ketimpangan ekonomi.
”Salah memilih pasti juga dari aspek kesehatan salah. Juga kalau tidak bijaksana dalam pemilihan obat juga kadang-kadang kita kren-krenan begitu pak mau makan obat kalau produksi Amerika. Kalau produksi lokal katanya kurang mampan. Itu persepsi di masyarakat. Sebagaimana produk lainnya lebih mempercayai produk luar negeri dari pada produk sendiri. Padahal, kalau dilihat komposisinya sama beda merk beda persepsi dan ini saya kira menjadi tugas apoteker kita yang bisa memberikan penjelasan,”ungkap La Ode Ahmad Monianse.
Orang nomor satu di Kota Baubau ini memberikan apresiasi kepada Ikatan Apoteker Indonesia Kota Baubau yang sudah mau turun ke bawah mau mensosialisasikan dirinya sebagai profesi yang terhormat dan punya posisi yang strategis serta juga mengajak generasi berikutnya untuk mencintai dan mau terjun sebagai apoteker-apoteker baru di masa-masa yang akan datang. Apalagi, Ikatan Apoteker Indonesia Cabang Baubau akan go to school dimana selain untuk bisa memberikan penyuluhan-penyuluhan yang berkaitan dengan narkoba dan yang lainnya juga sekaligus mengajak generasi berikutnya untuk mencintai dan mau berkecimpung di dunia apoteker.
Lebih lanjut diungkapkan, kondisi hari ini di Kota Baubau tidak sedikit anak-anak SMP yang salah menggunakan obat dan ini sudah menjadi pengetahuan bersama. Bahkan, untuk Komix saja sudah dibeli berlebihan oleh anak-anak. Bahkan, saat melakukan peninjauan terhadap beberapa sekolah bersama Sapol PP Kota Baubau telah menemukan atau mendapatkan tumpukan sachet-sachet bekas komix itu dibelakang di belakang sekolah. Termaksud pernah satu saat menghadiri pemantauan ujian di salah satu SD dalam wilayah Kota Baubau dimana dari sekian yang ikut ujian ternyata ada satu orang yang tidak hadir mengikuti ujian karena sakit.
Oleh sebab itu pihaknya mempertanyakan mengapa sakit, sakitnya apa artinya untuk bisa mengambil langkah apakah perlu susulan atau mungkin ada hal yang mungkin dilakukan agar hak-hak untuk pendidikannya tidak terabaikan.
“Rupanya dapat informasi bahwa anak itu sudah tidak bisa goyang, kekakuan karena menggunakan lem ban. Kadang-kadang anak-anak kita mau mencoba karena mereka tidak pernah tahu apa bahayanya. Sehingga mungkin ini juga akan menjadi medan baru untuk Ikatan Apoteker Indonesia Baubau agar dijadikan agenda dalam penyuluhan-penyuluhan go to school nanti mungkin ini juga perlu disampaikan. Sebenarnya apa yang ada di dalam lem sepeda itu atau lem fox atau lem-lem lainnya dan apa dampak terhadap kesehatan. Kadang-kadang anak-anak kita juga tidak sampai kesitu sehingga mereka hanya mencoba menggunakannya karena ada reaktif awal reaktif sementara yang mereka dapatkan kemudian mereka tidak memahami apa yang akan terjadi bahaya selanjutnya terhadap tubuh mereka sehingga saya sekali lagi sangat berharap lebih mereposisi lagi,” harapnya.
Pemkot Baubau kata Monianse telah melihat masih ada ketimpangan penempatan apoteker atau asisten apoteker di layanan kesehatan Pemkot Baubau belum merata. Sehingga, ini harus menjadi analisa lagi agar Pemkot Baubau bisa mengalokasikan ke depan ada rasio yang imbang berapa apoteker di setiap lembaga kesehatan yang mempunyai pelayanan seperti apa itu ada misalnya rumah sakit karena tingkat pelayanannya tinggi kira-kira berapa apoteker rasionalnhya seperti apa, demikian pula dengan Puskesmas seperti apa. Dan ini akan menjadi bahan kajian Pemkot Baubau karena benar-benar sangat membutuhkan tenaga ini. Namun demikian diharapkan, karena hari ini dengan sistem rekruitmen yang terbuka di mana apoteker bisa datang dari mana saja , bisa mendaftar dari mana saja. Kemudian setelah masuk di Kota Baubau belum lama bertugas sudah minta pindah agar hal ini tidak perlu terjadi lagi. (Mala MNC Trijaya/Sumber-Foto: Diskominfo Baubau)