KONAWE – Rekomendasi calon Penjabat (Pj) Bupati Konawe oleh DPRD dinilai sebagai akal-akalan pimpinan DPRD karena mengabaikan rekomendasi dari Fraksi Gemilang.
Anggota DPRD Konawe Partai Golkar Fraksi Gemilang (memayungi PAN, Golkar & Nasdem) Abd. Ginal Sambari mengungkapkan kekecewaanya.
Abd. Ginal berpendapat, jika rekomendasi Pj bupati atas nama DPRD Konawe dilakukan secara sepihak. Sebab nama Pj bupati yang diusulkan fraksi gemilang yakni Sekda Konawe, Ferdinand Sapan malah tidak masuk dalam usulan Pj di Kemendagri.
“Benar ada enam nama usulan semua fraksi. Sebagai keputusan akhir karena katanya tidak ingin menciderai, kami percayakan ke pimpinan tapi malah diganti sepihak oleh pimpinan,” ujar Abd. Ginal.
Abd. Ginal membeberkan, saat akan difinalisasi dari enam nama ke tiga nama tidak ada lagi pandangan dari anggota fraksi. Menurutnya, harusnya diplenokan lalu dikeluarkan keputusan DPRD kemudian dilaporkan ke Mendagri.
“Saat tiga ke tiga nama itu mereka main akal-akalan. Nama-nama itu diganti di pesawat,” beber Abd. Ginal.
Atas kekecewaanya itu, Abd. Ginal mengungkapkan telah menyampaikan ke DPP Golkar dan akan keluar dari Fraksi Gemilang dan membentuk fraksi sendiri bersama Partai NasDem.
“Kami sudah laporkan ke pimpinan partai kami, karena ini keputusan sepihak sehingga tidak ada lagi gunanya bergabung. Kita akan bentuk fraksi sendiri dan sudah ada rekomendasi ketua partai,” ucap Abd. Ginal.*