Kendari – Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari menggelar rapat persiapan penilaian Adipura yang akan dilakukan November 2022 mendatang. Bertempat di Ruang Rapat Wali Kota Kendari, kegiatan ini dipimpin langsung oleh Pj Wali Kota Kendari Asmawa Tosepu dan diikuti sejumlah OPD terkait serta Camat se Kota Kendari, Kamis (27/10/2022).
Pj Wali Kota Kendari Asmawa Tosepu menjelaskan 13 instrumen penilaian adipura bukan hal yang baru, karena sudah menjadi kebiasaan dan pekerjaan rutin sehingga akan mudah dilakukan.
Pj. wali kota meminta semua OPD di Kota Kendari untuk bersama-sama melibatkan semua pihak dalam menjaga kebersihan Kota Kendari.
“Semua OPD harus posisi bersih, terserah tim penilaian mau kemana, semua standarnya sama, kemudian pak camat menggerakkan masyarakat penting, salah satu indikator keberhasilan camat menurut saya adalah menggerakkan masyarakat,” ungkapnya.
Pelibatan lurah dan RW/RT juga dibutuhkan apalagi para RW dan RT mendapatkan insentif dari Pemerintah Kota Kendari. Termasuk ASN di masing-masing OPD untuk menjaga kebersihan kantornya dan menjadi contoh di lingkungan tempat tinggalnya.
Untuk memantau kebersihan ini, wali kota menunjuk Asisten 1 Setda Kota Kendari sebagai ketua Satgas yang akan mengawasi kebersihan.
“Satgas adalah organ yang akan melakukan monitoring bagaimana kinerja camat, bagaimana kinerja ASN di wilayah masing-masing, Kalau ada pak Asisten selalu ketua Satgas yang misalnya ASN kita di Kota Kendari rumahnya banyak sampah menumpuk tolong sampaikan ke kita,” tegas Pj. Wali Kota Kendari.
Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kota Kendari Nismawati menjelaskan, 13 indikator penilaian adipura yang akan dilakukan awal November ini yakni, pasar, Rumah Sakit Kota Kendari, taman kota, hutan kota, jalan arteri dan Protokol, kampung iklim, sekolah.
“Sekolah meliputi SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi, nanti Kadis Dikmudora yang menentukan dan berkoordinasi dengan provinsi untuk SMA, yang Perguruan tinggi nanti DLHK yang bantu, yang disiapkan ruang terbuka hijau, bank Sampah dan pemanfaatan lahan seperti hidroponik atau yang lain,” jelas Nismawati.
Indikator selanjutnya ialah pelabuhan dan terminal, pengairan terbuka seperti sungai, pemukiman, perkantoran dan TPA Puuwatu.
Pembersihan Kota Kendari sudah mulai dilakukan dengan pemangkasan pepohonan di sejumlah ruas jalan protokol.
(sumber: kendarikota.go.id)