Ungkap 62 Pandangan, Indonesia Mengajar Gelar Konferensi Pendidikan di Timur Indonesia

0
Ketua Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar, Hikmat Hardono

Jakarta- Dunia pendidikan terutama di timur indonesia masih menimbulkan keprihatinan dan masalah yang belum dituntaskan dengan baik. Atas dasar itu, Indonesia Mengajar gelar program “Konferensi Pendidikan di Timur Indonesia” dengan menghadirkan sebanyak 62 pandangan terkait pendidikan di wilayah timur Indonesia.

“Konferensi ini menghadirkan sebanyak 62 pandangan atau insight terkait pendidikan di timur Indonesia. Pandangan-pandangan yang ada tersebut diharapkan dapat menjadi solusi permasalahan pendidikan yang ada di Indonesia bagian timur,” ujar Ketua Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar Hikmat Hardono dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (20/9).

Pandangan tersebut berasal dari para akar rumput yakni dari para akademisi, penggerak pendidikan, hingga pelaku budaya. Pandangan-pandangan tersebut merupakan potret pendidikan di wilayah timur Indonesia selama 12 tahun kiprah Indonesia Mengajar di wilayah tersebut.

“Kami juga mengumpulkan pandangan atau praktik baik pendidikan di wilayah timur Indonesia, dengan mengundang para penggerak pendidikan, guru, dan lainnya. Materi-materi yang masuk kemudian dikurasi oleh para fasilitator,” kata dia.

Dia berharap pandangan tersebut dapat menjadi bahan bagi pemangku kepentingan dalam menghasilkan suatu kebijakan terutama terkait pendidikan di wilayah Indonesia bagian timur.

Hikmat mengatakan total terdapat 1.155 pengajar muda dari Indonesia Mengajar yang sudah bekerja di 38 kabupaten selama 12 tahun mengajar.

Selain berdiskusi dan bertemu langsung dengan pengerak pendidikan, konferensi ini juga menghadirkan Pesta Dansa untuk merasakan budaya dan tradisi masyarakat Timur Indonesia,” pungkasnya.

Diketahui, Konferensi: Pendidikan di Timur Indonesia ini berlangsung selama dua hari, mulai 24-25 September 2022 bertempat di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Jakarta.

Bakal hadir sejumlah pegiat pendidikan, peneliti, masyarakat Indonesia Timur hingga perwakilan dari pemerintah dalam kegiatan tersebut. (AKM-MNC Trijaya)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here