MAKASSAR – PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo Regional 4 hingga Semester I 2022 telah berhasil mencapai beberapa program strategis perusahaan dengan progress yang cukup memuaskan.
Hal itu dikemukakan Regional Head 4 Pelindo, Enriany Muis, dalam pemaparannya pada sesi “Talkshow Panel Regional Head” di hari kedua Pelindo Forum yang digelar di Pendidikan Maritim dan Logistik Indonesia (PMLI) Kampus 1, Bogor, Jawa Barat, selama tiga hari, Kamis – Sabtu (21 – 23 Juli 2022).
Enriany mengatakan, tahun ini pihaknya memiliki enam program strategis perusahaan yang harus diselesaikan. “Pertama adalah kerja sama pengoperasian Pelabuhan Garongkong yang hingga saat ini progressnya sudah mencapai 70%. Kemudian Centralized Ticketing Terminal (CTT) System atau pembayaran non tunai pada terminal penumpang yang sudah mencapai progress 47%,” paparnya.
Selanjutnya menurut Regional Head 4 Pelindo, di Semester I tahun ini pihaknya sudah melakukan standarisasi operasional Terminal Peti Kemas (TPK) Makassar, Sorong dan Jayapura. ”Itu progressnya sudah 67%,” imbuhnya.
Lalu penerapan gate system atau e-Pass dengan progress mencapai 70%, optimalisasi gudang Regional 4 yang progressnya sudah 100%, dan pembangunan Makassar New Port (MNP) Tahap 1B dan 1C dengan progress saat ini telah mencapai 69%.
Khusus pembangunan Makassar New Port Tahap 1B dan 1C menurut Enriany, saat ini tengah dilakukan pekerjaan pembangunan dermaga 1B, 1C dan 2, reklamasi dan pembangunan Container Yard (CY) 1B dan 1C, pengerukan kolam dan alur; Fasilitas dermaga 1B dan 1C yang telah siap dengan kedalaman rerata -12mLWS dari rencana -16mLWS; serta 2 unit Quayside Container Crane (QCC) yang sudah berada di dermaga MNP.
Adapun rencana bisnis dan kebutuhan investasi tahun ini sebut mantan General Manager (GM) Pelindo Regional 4 Makassar adalah pengembangan di Pelabuhan Garongkong, Barru, Sulawesi Selatan, di mana Pelindo telah resmi menjadi operator dan pengelola sejak akhir Juni lalu.
”Untuk pengembangan di Pelabuhan Garongkong, Pelindo menyiapkan investasi sebesar Rp552 miliar sampai dengan 2040 nanti.”
Enriany berharap dukungan penuh kantor pusat untuk semua upaya yang telah dan akan dilakukan tersebut. ”Terutama untuk Rencana Induk Pelabuhan (RIP) Pelabuhan Garongkong,” tukasnya. (**)