Grup Gamelan Lambang Sari Pukau Ratusan Warga Jepang dengan Pergelaran Gamelan dan Tarian Jawa Tengah

0

Tokyo – Alunan lembut Gending Babar Layar perlahan memenuhi ruang pentas Grup Gamelan Lambang Sari di sebuah aula hotel di kawasan Nippori, Tokyo, Jepang pada Jumat petang, 11 Juni 2022.

Sebanyak 182 penonton menikmati dua sesi pergelaran Grup Lambang Sari yang memadukan gamelan dan sendratari Jawa Tengah, yaitu tarian klasik Jawa Tengah Golek Montro dan Tandhingan Alus yang dibawakan oleh mayoritas orang Jepang.

Pertunjukan bertajuk “Suara Tujuh Warna Perunggu” ini digelar selama dua hari pada 11-12 Juni 2022 dan diperkirakan ditonton oleh lebih dari 600 warga Jepang.

Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Jepang Heri Akhmadi hadir langsung dan berharap Grup Gamelan Lambang Sari dapat terus mempromosikan kesenian Indonesia di tengah masyarakat Jepang.

“Dua tahun berturut-turut saya menyaksikan pertunjukan Lambang Sari. Kelompok yang sudah eksis selama lebih dari 35 tahun ini memiliki kualitas yang terus dipertahankan. Kita harapkan ke depan menjadi salah satu pelopor kegiatan kesenian Indonesia di Jepang,” ujar Dubes Heri yang didampingi Ibu Nuning Akhmadi dan Kepala Bidang Penerangan Sosial Budaya KBRI Tokyo Meinarti Fauzie.

“KBRI Tokyo terus memperkuat komunitas kesenian Indonesia di Jepang tidak terbatas di Tokyo tetapi juga di daerah lain. Di antaranya kelompok Reog Ponorogo di Nagoya dan kelompok wayang kulit di Osaka,” tambah Dubes Heri.

Pemimpin Grup Lambang Sari, Kayo Kimura, memastikan siap memperkenalkan kesenian Jawa Tengah di Jepang.  “Hari ini kami menampilkan Gending klasik Jawa dan dua tarian. Senang sekali melihat antusias penonton sepanjang pertunjukan. Kami hormati kebudayaan Jawa dan kami perkenalkan di Jepang. Terima kasih atas dukungan KBRI Tokyo dan Bapak Dubes,” kata Kayo Kimura.

Kaori Okada salah seorang penari dalam pementasan ini mengaku senang bisa belajar tarian Jawa. “25 tahun lebih sudah saya menari. Filosofi tarian Jawa sangat mendalam sekali. Sangat lembut dan halus. Berbeda dengan tarian modern yang juga saya pelajari,”  terang Kaori Okada.

Sementara, Risa mahasiswi Universitas Keio, Jepang usai menyaksikan pementasan mengaku ingin ke Indonesia untuk belajar Gamelan. “Saat menyaksikan pementasan ini saya merasa sedang ada di Indonesia. Dulu saat di Indonesia saya pernah belajar gamelan. Kalau ada waktu saya mau ke Indonesia lagi untuk serius belajar gamelan,” ujar Risa dengan antusias.

Penampilan atraktif Grup Gamelan Lambang Sari ini diwarnai dengan penataan warna-warni cahaya panggung yang apik mengikuti alunan permainan gamelan serta gerak para penari. Grup ini berdiri sejak 1985. Selama lebih dari 35 tahun telah terlibat dalam berbagai kegiatan promosi seni dan budaya Indonesia di seluruh predektur Jepang. Lambang Sari juga kerap tampil di berbagai acara seni di sekolah-sekolah Jepang, serta menyelenggarakan kursus gamelan bagi masyarakat Jepang. (MUS-MNC Trijaya)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here