Militer dan Palang Merah mengatakan bahwa lebih dari 12 warga sipil dibunuh oleh sebuah kelompok pemberontak di bagian timur Republik Demokratik Kongo (Democratic Republic of Congo/DRC) bagian timur pada Sabtu (28/5)
“Kami mendengar desingan peluru saat fajar di desa Manyama. Ketika kami tiba, sudah terlambat karena musuh, ADF, sudah membunuh belasan warga dengan golok,” kata juru bicara militer Anthony Mualushayi kepada AFP.
Pasukan Demokratik Sekutu (the Allied Democratic Forces/ADF), yang diklaim ISIS sebagai afiliasinya, telah dituduh menewaskan ribuan warga sipil di DRC bagian timur yang bergejolak.
Setelah serangan pada Sabtu (28/5) pagi, di kawasan Beni Provinsi Kivu Utara, tentara memburu para penyerang dan “menetralisir tujuh ADF” dan menangkap seorang lainnya, kata Mualushayi.
Kepala Palang Merah setempat Philippe Bonane menyebut jumlah korban tewas antara 21-24 orang.
Pembantaian itu terjadi setelah hampir sebulan yang cukup tenang di Beni, di mana militer Kongo dan Uganda telah melancarkan operasi militer gabungan terhadap ADF sejak akhir November. [vm/ft/AFP/VOA Indonesia]