MNC Trijaya Kendari – Badan Pusat Statistik (BPS) sudah mulai melakukan Long Form Sensus Penduduk 2020 atau Sensus Penduduk 2020 (SP2020) Lanjutan pada responden yang dimulai sejak 15 Mei 2022 kemarin.
Memaksimalkan pendataan BPS perlu strategi khusus untuk mengumpul data dari responden utamanya wilayah perkotaan. Hal tersebut disampaikan kepala BPS Sulawesi Tenggara (Sultra) Agnes Widiastuti kepada MNC Trijaya.
“Untuk daerah perkotaan perlu strategi khusus memahami kebiasaan setempat. Pada jam berapa penduduk ada di rumah, setelah bekerja. Bila diperlukan dilakukan kunjungan pada malam hari agar semua target dapat diwawancarai.” terangnya.
Mengenai jam kerja petugas sensus melakukan pendataan, Agnes menyampaikan bahwa waktunya fleksibel.
“Jam kerja petugas fleksibel menyesuaikan kondisi di lapangan,” ungkapnya.
Kepala BPS Sultra juga menyampaikan bahwa di hari pertama pendataan kemarin ada sejumlah kendala yang dihadapi petugas dilapangan.
“Kendala di hari pertama di hari Minggu tanggal 15 Mei, beberapa rumah yg dikunjungi penghuninya sedang bepergian, sehingga nanti akan dikunjungi ulang. Ada juga Wilayah kerja yang kami dapati, ada di daerah sulit seperti di Pulau Batu Atas dan Pulau Talaga. Pada umumnya penduduk menerima dengan ramah kedatangan petugas SP2020 Lanjutan.” sebutnya.
Agnes Widiastuti berharap agar masyarakat Sultra dapat menyukseskan SP2020 Lanjutan ini.
“Harapan kami tentunya agar seluruh warga masyarakat Sulawesi Tenggara bersedia menerima petugas kami. Menjawab pertanyaan dengan benar dan jujur, jawaban yang diberikan kepada petugas sensus tentunya akan dirahasiakan. Dan berharap agar pelaksanaan SP2020 Lanjutan berjalan lancar. Petugas sehat dan selamat dalam menjalankan tugas.” Pungkasnya.
BACA JUGA:
Bersiap, Mulai 15 Mei hingga 30 Juni 2022 BPS Lakukan Pendataan Sensus Penduduk Lanjutan 2020
Diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) melakukan Long Form Sensus Penduduk 2020 atau Sensus Penduduk 2020 (SP2020) Lanjutan pada Mei hingga Juni 2022. Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari SP2020 yang sempat tertunda akibat pandemi Covid-19.
Adapun sensus penduduk lanjutan mengusung empat misi besar, yakni sebagai benchmark indikator kependudukan Indonesia dan untuk mengetahui potret demografi Indonesia setelah melewati gelombang ke-2 pandemi Covid-19.
Kemudian, sebagai bahan evaluasi capaian pembangunan di bidang kependudukan pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), serta sebagai dasar penentuan kebijakan pembangunan nasional untuk menuju Indonesia Emas 2045. (Hengky-MNC Trijaya)