Pertama di Indonesia, Menperin Luncurkan Chromebook 4G LTE Produksi dan Desain Anak Bangsa

0

Nusa Dua- Kementerian Perindustrian bertekad untuk terus menjalankan program substitusi impor 35% pada tahun 2022. Salah satu sektor yang dipacu adalah industri elektronika, termasuk pada upaya pengoptimalan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) pada produk laptop.

“Untuk mencapai program substitusi impor 35% tersebut, kunci utamanya antara lain membentuk ekosistem industri laptop melalui peningkatan demand di dalam negeri,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pada Peluncuran Chromebook 4G LTE di Nusa Dua, Bali, beberapa waktu lalu.

Menperin menyebutkan, permintaan dalam negeri untuk produk laptop mencapai tiga juta unit per tahun. “Permintaan ini diprediksi terus bertambah seiring berkembangnya digitalisasi. Oleh karena itu, industri di dalam negeri perlu mengambil peluang ini,” tuturnya.

Guna meningkatkan daya saing laptop produksi dalam negeri agar bisa bersaing dari gempuran produk impor, Kemenperin membangun kolaborasi dengan beberapa stakeholder terkait di antaranya PT. Tata Sarana Mandiri (TSM), Qualcomm, Google, PT. Sat Nusapersada dan PT. Libera Technologies Indonesia untuk membangun sebuah ekosistem yang dinamakan Indonesia Manufacturing Center Elektronika dan Telematika (IMC-ET).

“Kami memberikan apresiasi terhadap keberhasilan dari sinergi tersebut sehingga bisa memproduksi Chromebook 4G LTE pertama yang didesain dan diproduksi di Indonesia dengan komponen lokal di atas 40 persen,” ungkapnya.

Agus berharap, IMC-ET dapat terus berkolaborasi dengan stakeholders lainnya dalam mengembangkan ekosistem laptop dalam negeri. Kemenperin juga akan secara intens akan menguatkan komunikasi dengan para pengembang chipset untuk dapat bekerja sama guna memperdalam struktur industri elektronika khususnya untuk memproduksi laptop.

“Sehingga di masa depan akan tercipta Intellectual Property (IP) milik anak-anak bangsa, yaitu IP Indonesia dan dapat digunakan bersama-sama untuk memenuhi kebutuhan laptop dalam negeri,” tegasnya. Oleh karena itu, Kemenperin akan berkolaborasi dengan kementerian dan lembaga terkait serta semua pihak agar pangsa pasar produk laptop dapat didominasi hasil produksi dalam negeri.

Di samping itu, Menperin akan berupaya mewujudkan Indonesia mampu memproduksi semikonduktor untuk memenuhi kebutuhan industri di dalam negeri. Sebab, semikonduktor banyak digunakan sektor elektronika dan otomotif.

“Kami mengajak para pelaku usaha untuk duduk bareng membuat roadmap dalam upaya memproduksi semikonduktor untuk kemandirian industri di dalam negeri,” paparnya. Selain itu, yang juga perlu dipacu adalah menciptakan Original Design Manufacturer (ODM) laptop dalam negeri. “Dengan munculnya ODM-ODM dalam negeri akan tercipta kemandirian di industri laptop dalam negeri,” tandasnya.

Chairwoman PT TSM Yovita Bellina menyampaikan,generasi Chromebook 4G LTE yang diluncurkannya telah dilengkapi dengan modul selular tertanam (built-in) 4G LTE yang memungkinkan pemakai memperoleh manfaat konektivitas secara nirkabel agar dapat digunakan di mana pun tanpa batas.

TSM juga akan memproduksi Chromebook versi WIFI-only sesuai dengan kebutuhan yang ada. Kedua model tersebut menggunakan prosesor Qualcomm 8-cores Snapdragon dengan efisiensi tinggi, yang sudah memenuhi spesifikasi program Merdeka Belajar.

“Kedua perangkat ini akan dipasarkan dengan nama Libera Merdeka Chromebook C150 untuk versi 4G LTE/Wifi, dan Chromebook C120 untuk versi Wifi. Kedua produk ini akan mulai beredar di pasar pada kuartal II tahun 2022,” ujar Yovita.

Ia menambahkan, pihaknya ingin membuktikan bahwa perusahaan akan mendukung penuh pemerintah dalam membangun kompetensi teknis serta kemandirian riset dalam negeri. “Riset dan pengembangan tersebut dijalankan secara penuh oleh TSM, diproduksi dan dipasarkan melalui kolaborasi dengan para mitra,” tandasnya.

Untuk mencapai TKDN di atas 40%, Chromebook 4G LTE ini diproduksi secara CKD (completely knock down). Selain itu, alat Catu Daya (AC Powered Adapter/Charger) didesain secara penuh oleh TSM dan diproduksi di Indonesia untuk mendukung pasokan rantai ekosistem industri lokal.

“Dengan kolaborasi ini pula, kami ingin memperlihatkan bahwa kita mampu untuk secara bersama-sama membangkitkan kemandirian rantai ekosistem industri Indonesia serta membangkitkan kemampuan pelaku industri dalam negeri untuk berinovasi secara berkelanjutan,” pungkasnya. (AKM-MNC Trijaya)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here