KENDARI – Ratusan generasi milenial etnis Cia-cia dari berbagai wilayah di Sulawesi Tenggara (Sultra) menyatakan dukungan mereka kepada pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sultra, Tina Nur Alam dan La Ode Muhammad Ihsan Taufik Ridwan. Komitmen tersebut didasarkan pada manfaat nyata yang telah mereka rasakan dari program Bahteramas di era kepemimpinan Nur Alam, ayah Tina Nur Alam, yang dulu menjabat sebagai Gubernur Sultra.
Etnis Cia-cia merupakan kelompok masyarakat yang berasal dari Pulau Buton, tetapi kini tersebar di berbagai daerah di Sultra, khususnya di wilayah kepulauan. Dukungan dari komunitas ini semakin memperkuat posisi Tina-Ihsan dalam pemilihan gubernur, karena mereka telah merasakan langsung dampak positif dari program-program yang menjadi bagian dari visi Bahteramas Berlayar Kembali, yang kini dilanjutkan pasangan Tina-Ihsan.
Dalam pertemuan silaturahmi bersama mantan Gubernur Sultra, Nur Alam, di sebuah kafe di Kota Kendari pada Selasa (5/11/ 2024) malam, sejumlah tokoh milenial Cia-cia menegaskan dukungan mereka untuk pasangan Tina-Ihsan. Sarmanto, seorang tokoh milenial Cia-cia dari Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep), mengungkapkan bahwa program beasiswa dari Bahteramas sangat membantu generasi muda di daerahnya untuk meraih pendidikan yang lebih tinggi.
“Kami bisa menyelesaikan pendidikan tinggi berkat Program Bahteramas. Ini bukan janji kosong, tapi program yang benar-benar memberi dampak. Kami tidak ingin mengambil risiko politik dengan mendukung program yang belum jelas manfaatnya,” ujar Sarmanto.
Senada dengan Sarmanto, La Ode Safriansyah, tokoh milenial Cia-cia dari Wakatobi, menyatakan bahwa di masa kepemimpinan Nur Alam, program Bahteramas telah membawa kemajuan bagi kampung halamannya. Ia dan komunitasnya berharap program serupa dapat dilanjutkan dan dikembangkan untuk kesejahteraan masyarakat.
“Saya mewakili masyarakat dan milenial Cia-cia di kampung halaman. Kami menitipkan harapan agar Program Bahteramas bisa kembali dilaksanakan, agar daerah kami bisa maju dan sejahtera seperti dulu,” kata La Ode Safriansyah.
Dalam visi-misinya, pasangan Tina-Ihsan menekankan peningkatan akses pendidikan melalui beasiswa dan pengembangan ekonomi berbasis potensi lokal. Program beasiswa yang berkelanjutan dan bantuan usaha mikro bagi masyarakat kepulauan menjadi salah satu prioritas mereka untuk mendorong kesejahteraan masyarakat Sultra secara menyeluruh. Selain itu, mereka juga berkomitmen untuk memperbaiki infrastruktur di wilayah kepulauan, memastikan aksesibilitas dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Dimintai respons soal dukungan dari komunitas milenial etnis Cia-cia yang solid tersebut, Tina-Ihsan optimistis membawa perubahan positif dan berkelanjutan bagi Sultra, terutama melalui program-program yang telah terbukti manfaatnya di masa lalu dan dikembangkan untuk masa depan.(Rls)