Tim SAR Temukan Karyawan Hilang di Hutan Tambang Konawe Utara dalam Keadaan Selamat pada Hari Ketiga Operasi

0
Korban dilingkari, Ilham (31), warga Palupi Kecamatan Tatangge, Kota Palu, Sulawesi Tengah, segera dievakuasi dan diserahkan kepada pihak perusahaan PT. RSB. Selasa (3/9/2024)

Konut – Pada hari ketiga Operasi SAR yang dilakukan untuk mencari seorang karyawan yang hilang di hutan kawasan pertambangan IUP PT. Risky Sinar Biokas (RSB) di Desa Boedingi, Kecamatan Lasolo Kepulauan, Tim SAR Gabungan akhirnya berhasil menemukan korban dalam keadaan selamat.

Operasi pencarian dimulai kembali pada pukul 07.00 WITA, Selasa (3/9/2024), di mana Tim SAR Gabungan membagi pencarian menjadi dua tim yang menyisir area hingga 500 meter dari Lokasi Kejadian Perkara (LKP). Tim juga berkoordinasi untuk menyisir hutan tambang di sisi barat dan selatan. Pada pukul 07.40 WITA, korban ditemukan di sekitar 1,37 km arah timur laut dari LKP.

Korban, yang bernama Ilham (31), warga Palupi Kecamatan Tatangge, Kota Palu, Sulawesi Tengah, segera dievakuasi dan diserahkan kepada pihak perusahaan PT. RSB. Kondisi kesehatannya kemudian diperiksa oleh tim medis perusahaan.

Kepala KPP Kendari, Amiruddin A.S., menyampaikan rasa syukurnya atas keberhasilan operasi ini. “Kami bersyukur operasi SAR ini berakhir dengan baik dan korban berhasil ditemukan dalam keadaan selamat. Upaya keras dari seluruh tim yang terlibat, baik dari unsur SAR, kepolisian, BPBD, hingga masyarakat, sangat diapresiasi. Koordinasi yang baik dan kerja sama lintas instansi menjadi kunci keberhasilan operasi ini,” ujar Amiruddin. Ia juga menambahkan, “Kami juga mengingatkan agar seluruh pekerja di lapangan selalu mematuhi prosedur keselamatan kerja untuk menghindari kejadian serupa di masa mendatang.”

Dengan ditemukannya korban dalam keadaan selamat, Operasi SAR dinyatakan selesai dan ditutup. Seluruh unsur yang terlibat, termasuk Staf Ops SAR KPP Kendari, Pos SAR Konut, Polsek Lasolo, Polres Konawe Utara, BPBD Konawe Utara, Babinsa Boedingi, serta perwakilan perusahaan dan masyarakat sekitar, telah dikembalikan ke kesatuannya masing-masing.

Seperti diberitakan sebelumnya, kejadian ini bermula pada 27 Agustus 2024 pukul 18.15 WITA, ketika seluruh karyawan PT. RSB melakukan kegiatan P5M. Korban diketahui tidak mengikuti kegiatan tersebut karena tidak mengenakan helm, dan salah satu rekannya melihat korban naik ke lokasi tambang menggunakan alat berat (excavator). Setelah kegiatan P5M selesai, korban tidak merespons panggilan via HT, dan tidak ditemukan di lokasi excavator. Pencarian awal yang dilakukan oleh rekan-rekannya tidak membuahkan hasil hingga operasi SAR resmi dimulai.(HenQ)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here