BABAKAN MADANG – Jelang hari raya Idul Adha ke-1445 Hijriah, lapak penjual hewan qurban musiman semarakan perayaan Idul Adha di Kabupaten Bogor. Pemkab Bogor terus memastikan hewan qurban sehat bebas penyakin dan layak konsumsi dengan melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap hewan qurban di lapak-lapak yang tersebar di wilayah Kabupaten Bogor.
Pj. Bupati Bogor, Asmawa Tosepu mengatakan, pihaknya telah membentuk tim pemeriksa kesehatan hewan qurban yang disebar ke seluruh lapak penjual hewan qurban se-Kabupaten Bogor, tim ini tidak hanya cek kesehatan juga pendistribusiannya.
“Tim sudah turun ke lapangan untuk mengecek kesehatan hewan qurban. Ini untuk memastikan hewan yang dijual dan dipasarkan di lapak-lapak penjual hewan qurban sehat dan layak baik dari sisi agama, sisi ukuran dan kesehatannya untuk dijadikan hewan qurban,” ujar Pj. Bupati Bogor.
Selanjutnya, Kepala Puskesmas Kesehatan Hewan Kelas A Wilayah II Kabupaten Bogor, M. Toif Hidayatullah menuturkan, untuk pemeriksaan kesehatan dan kelayakan calon hewan qurban telah di wilayah II Kabupaten Bogor dilakukan dari H-30 s/d H-1 yakni dari 17 Mei hingga 16 Juni 2024 pada lokasi farm, feedlot, pengepul, lapak hewan qurban. Bagi yang sudah diperiksa dan dinyatakan sehat akan ditempel stiker pemeriksaan,dan diberikan Surat Keterangan Kesehatan’ Hewan Qurban (SKKHQ). Untuk wilayah Kerja UPT Puskeswan II Babakan Madang sendiri mencakup 6 Kecamatan yaitu Babakan Madang, Citeureup, Sukarja, Ciawi, Megamendung dan Cisarua.
“Sampai hari ini sudah dilakukan pemeriksaan terhdap kurang lebih 57 feedlot/farm/pengepul di 6 kecamatan tersebut,” tutur Toif.
Menurutnya, pada saat pengecekan yang dilakukan adalah pemeriksaan kesehatan hewan, asal hewan, SKKH daerah asal serta pemeriksaan kelayakan calon hewan qurban serta juga nelalukan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) terkait dengan kesejahteraan hewan di lokasi kandang dan saat distribusi hewan dengan kendaraan. Selain itu juga dilakukan KIE terkait kewaspadaan penyakit hewan dan melakukan inventarisir stok calon hewan qurban yang tersedia beserta harganya.
“Hewan yang terindikasi tidak sehat dilakukan pengobatan dan dipisahkan tersendiri di kandang yang berbeda. Alhamdulillah sampai saat ini dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan hewan yang terindikasi penyakit hewan menular. Kami berharap pelaksanaan pemotongan hewan qurban tahun ini dapat berjalan dengan lancar dan aman. Hewan yang disembelih adalah hewan yang sehat dan layak sesuai kriteria serta daging yang dihasilkan dan dikonsumsi oleh mustahiq adalah daging Yang berkriteria Aman, Sehat Utuh dan Halal (ASUH),” tegasnya.
Di tempat berbeda, pemilik lapak hewan qurban Abdi Jaya Farm, Siti Umira mengatakan, untuk pengecekan kesehatan hewan qurban sudah dilakukan kemarin oleh empat petugas kesehatan hewan dari Pemkab Bogor.
“Kemarin sudah ada beberapa orang, ada 4 orang petugas kesehatan ke sini, alhamdulillah sehat semuanya,” terang Situ Umira.
Menurutnya, ada penurunan penjualan hewan qurban tahun ini dibanding tahun 2023 lalu. Hal itu dikarenakan momentum hari raya Idul Adha tahun 2024 berbarengan dengan pelaksaanan pendaftaran dan kelulusan sekolah.
“Agak menurun, biasanya H-6 hewan qurban sudah habis tapi tahun ini baru 15 ekor yang terjual. Tahun lalu bisa terjual 60-100 ekor, masih ada enam hari lagi semoga bisa laku semuanya,” harapnya.
Kemudian, pemilik lapak hewan qurban Mitra Kado Farm wilayah Kecamatan Babakan Madang, Andy menyampaikan, ada 165 kambing domba dan 19 sapi Bali yang sudah diperiksa kesehatannya oleh tim petugas pemeriksa kesehatan hewan qurban dari Pemkab Bogor.
“Alhamdulillah domba dan sapi di lapak kami sehat-sehat. Karena memang kalau datang kita langsung infokan ke Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor buat cek, terus vaksin sama vitamin. Pelayanan yang diberikan sangat baik sehingga kami lebih tenang menjual hewan qurban dan kesehatannya sudah terjamin dengan baik,” katanya.
Lanjut Andy mengakui, bahwa penjualan hewan qurban tahun 2024 ini mengalami penuruan 10 sampai 15 persen. Biasanya H-7 sudah terjual habis sekarang masih ada sisa 25 ekor lagi.
“Beberapa alasan tidak berqurban tahun ini karena factor berbarengan bayar anak sekolah juga ada beberapa keperluan lainnya,” tukas Andy. (Tim – Rls/HenQ)