KONAWE – Kericuhan mewarnai persepakbolaan beberapa hari ini, dalam rangka memperingati HUT RI Ke-78 di Kecamatan Sampara, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Kondisi tersebut mendapat tanggapan dari Camat, Asosiasi Pemerintah Desa se-Indonesia (Apdesi) hingga Kepolisian Sektor (Polsek) Kecamatan Wonggeduku pun segera melakukan langkah preventif. Imbauan dikeluarkan agar jangan ada kericuhan selama pertandingan berlangsung, karena ada sanksi berat jika tak diindahkan.
Imbauan tersebut disampaikan langsung saat pertandingan sepak bola di Lapangan Sambari, Desa Wawoone, Wonggeduku. Imbauan disampaikan kepada dua kesebelasan yang berlaga dan disaksikan langsung warga yang memadati lapangan.
Camat Wonggeduku, Hj. Martini menyampaikan, dalam tiga hari perhelatan olahraga di Wonggeduku, semuanya berjalan aman. Ia berharap, agar para kepala desa bisa ikut mendampingi jika kesebelasannya bertanding.
“Manajer kesebelasan, kalau lihat sudah ada yang main siku, pemainnya langsung diganti saja. Dan untuk para pemain, kesampingkan dulu juaranya, karena yang terpenting ialah membangun semangat sportifitas, menjaga keamanan dan keselamatan bersama,” imbaunya.
Hal senada juga diungkapkan Kades Wawonggole, Jupran. Ia juga meminta agar Kades bisa memantau langsung saat timnya berlaga.
“Para pemain bola, khususnya pemain transfer, mohon untuk dijaga nama baik desa yang diwakili. Karena kalau kacau, kegiatan akan langsung dihentikan dan akan ada sanksi,” tegasnya.
Sementara itu, Kanit Binmas Polsek Wonggeduku, Aiptu Hakin menerangkan, aparat kepolisian selalu berupaya untuk menjaga suasana agar selalu kondusif. Akan tetapi, pihaknya juga sadar kalau aparat pengamanan di Wonggeduku sangatlah terbatas.
“Sehingga kami minta kerja samanya dari warga sekalian untuk selalu menjaga keamanan dan ketertiban selama kegiatan berlangsung,” tandasnya. **