Kendari- Kemajuan teknologi terus berkembang seiring kemajuan jaman, melihat kondisi tersebut Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mengagas konsep transaksi Non-Tunai yang dimulai dari pasar tradisional di Kota Kendari.
Wakil Ketua Umum (Waketum) Kadin Sultra Sastra Alamsyah menjelaskan konsep pembayaran Non-Tunai ini kita terapkan dipasar tradisional pusat pemutaran ekonomi kerakyatan jika hal ini sudah dilakukan maka masyarakat Kota Kendari akan terbiasa berbelanja dengan transaksi electronic.
“Iya kita dorong pasar tradisional agar menerapkan pembayaran dengan cara Non-Tunai”,kata Sastra Jumat (21/6/23).
Langkah awal yang dilakukan Kadin Sultra, Kantor perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sultra dan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Kota Kendari yakni memberikan pelatihan kepada 120 pegawai perumda terkait transaksi Non-Tunai.
“Sebanyak 120 pegawai perumda diberikan pelatihan terkait transaksi Non-Tunai”, kata mantan aktivis HMI Makassar Sastra Alamsyah.
Sastra menambahkan Sinergi ini merupakan bentuk keseriusan KADIN,BI Sultra dan Perumda Pasar Kota Kendari untuk segera menerapkan pembayaran dan transaksi digital. Pilot Project •pertama akan kami lakukan dipasar Wayong.
“Paska pelatihan 120 pegawai perumda pasar berikutnya kami akan coba dipasar Wayong penerapan pembayaran Non-Tunai”,ungkapnya Sastra.
Kita juga berterimakasih kepasda BI Sultra yang memfasilitasi kegiatan ini. Ujar Sastra saat menyampaikan sambutan dikegiatan pelatihan Transaksi Non-Tunai.