Kendari – Aksan Jaya Putra (AJP) bersama Ormas MKGR melakukan kunjungan ke Pesantren Daarul U’lum di Kampung Qur’an Puuwatu Kendari. Minggu (16/4/2023).
Dalam kunjungan itu, AJP memberikan bantuan sembako dan lainnya secara langsung kepada para santri dan pengurus pesantren.
“Ini kegiatan sosial rutin yang kami laksanakan bersama MKGR khususnya di bulan suci ramadhan.” Ujar AJP yang juga Ketua DPD MKGR Sultra ini.
Ketua Yayasan Pondok Pesantren Hafidz Al Qur’an Daarul U’lum, Ahmad N mengatakan pertemuan dengan AJP bulan pertama kali.
“Alhamdulillah, pertemuan dengan bapak Aksan bukan kali ini saja. Beliau dan keluarga sudah sering ke sini. Kegiatan seperti ini juga semacam silaturahmi. Karena beliau pejabat, maka ini adalah kunjungan silaturahmi pada warganya.” Kata Ahmad N kepada awak media.
Kegiatan penyerahan bantuan ini berlangsung di masjid Daarul U’lum dan idihadiri pula para santri dan anggota ormas MKGR.
Mengenal Ormas MKGR
Ormas MKGR (Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong) lahir pada tanggal 3 Januari 1960. Merupakan Organisasi Kemasyarakatan yang dalam perkembangannya kemudian pada tahun 1985 diatur dan terikat oleh UU No. 8 Tahun 1985 tentang Organisasi Kemasyarakatan.
Kelahiran MKGR terjadi secara alamiah, merupakan panggilan sejarah dan tidak lewat upacara yang disambut oleh para pejabat tinggi atau orang-orang berpengaruh. Yang ikut menyaksikan kelahiran bayi MKGR ini antara lain Thoyib Pardjojo, seorang petani bunga dari Kampung Kebon Jeruk di pinggiran Kota Jakarta, dan Abas Tarwi seorang anggota Polisi berpangkat Bintara. Menurut pengakuan Pak Gandhi, mereka itu selanjutnya ikut menimang-nimang bayi MKGR.
Pada tahun 1960-an suhu perpolitikan di tanah air memanas. Persengketaan politik dan gesekan sosial meningkat bahkan menjalar di berbagai daerah. Pengaruh PKI menginfiltrasi di hampir semua lini kemasyarakatan dan pemerintahan. PKI memotori gerakan yang agitatif dan provokatif, bahkan menyerukan dibentuknya angkatan ke-5 yaitu dipersenjatainya kaum tani dan buruh pabrik.
Untuk membendung pengaruh komunis ini, kekuatan Tri Karya (MKGR, KOSGORO, SOKSI) bersama-sama dengan pimpinan Angkatan Darat, tokoh-tokoh pemuda, agamawan, guru, cendekiawan, buruh, dan petani membentuk front anti komunis.
Pada tahun 1964, MKGR turut membidani kelahiran Golkar. Tidak heran, sejak awal MKGR merupakan salah satu dari pilar-pilar Golkar. Kala itu, dalam komitmennya, MKGR melaksanakan fungsi-fungsi nonpolitik seperti pendidikan, ekonomi, dan sosial.
Kini Ormas MKGR Sultra banyak berkiprah diberbagai kegiatan sosial. Aksan Jaya Putra (AJP) melaksanakan fungsi non politik MKGR terutama di bidang sosial yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.**